Berita

Presiden China Xi Jinping/Net

Dunia

Xi Jinping Berkunjung ke Pangkalan Militer di Shaanxi, Pastikan Aset Ruang Angkasa Terkelola dengan Baik

JUMAT, 17 SEPTEMBER 2021 | 12:47 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perlu upaya yang besar dan luas untuk menjaga aset ruang angkasa, salah satunya adalah dengan meningkatkan kemampuan dan perlindungan informasi. Presiden China Xi Jinping berharap, otoritas bisa mengelola aset-aset ruang angkasa yang dimiliki China.

Xi berkesempatan memeriksa sebuah pangkalan militer di Provinsi Shaanxi Tiongkok Barat Laut, Kamis (16/9).

Dalam kunjungannya itu, Xi yang juga ketua Komisi Militer Pusat menyampaikan pidato di hadapan tentara dan perwira di pangkalan tersebut, menekankan pengembangan kemampuan pemantauan dan kontrol ruang angkasa.

“Aset ruang angkasa strategis suatu negara harus dikelola dengan baik, digunakan dengan baik, dan dilindungi dengan baik,” kata Xi, seperti dikutip dari Global Times, Kamis (16/9).

Xi sepenuhnya mengakui peran penting yang dimainkan pangkalan di Shaanxi dalam pengembangan kedirgantaraan China.

"Instalasi militer harus beradaptasi dengan peningkatan frekuensi peluncuran ruang angkasa dan persyaratan yang lebih tinggi untuk setiap peluncuran, mengoptimalkan struktur organisasi dan memperbarui teknik pemantauan untuk memastikan pelacakan dapat diandalkan dan misi berhasil," katanya.

Ia menyoroti manajemen lalu lintas ruang angkasa untuk memastikan operasi sistem ruang angkasa yang stabil dan teratur.

"Kerja sama internasional di bidang keamanan antariksa perlu dilakukan untuk memperkuat pengendalian krisis antariksa dan tata kelola yang komprehensif," katanya.

Selama kunjungan, Xi juga menegaskan kembali semangat pengembangan teknologi luar angkasa China, yang menampilkan patriotisme, dedikasi, kerja keras dan keberanian, untuk mencapai ketinggian baru dalam sains dan teknologi.

Kunjungan Xi ke pangkalan militer di Provinsi Shaanxi ini bertepatan dengan keriuhan mengenai pakta AUKUS (Australia, Inggris, AS). Tiga negara anggota aliansi Five Eyes itu berkumpul untuk mengumumkan pakta baru keamanan yang dikatakan bertujuan untuk menekan China.

Saat ini, Pakta AUKUS menimbulkan kegaduhan antara Australia dan Prancis karena terkait dengan kesepakatan pembelian kapal selam.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya