Berita

Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton/Net

Dunia

Di Balik Pakta AUKUS, Australia Kumpulkan Kekuatan untuk Perang Lawan China

JUMAT, 17 SEPTEMBER 2021 | 12:09 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Alasan Australia untuk menjalin pakta pertahanan dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris adalah semakin nyatanya kemungkinan perang dengan China.

Menteri Pertahanan Australia Petter Dutton mengatakan, prospek perang dengan China tidak dapat dikesampingkan, khususnya masalah Taiwan yang menjadi titik nyala paling mungkin.

"Para jurubicara Partai Komunis China sangat jelas tentang niat mereka terhadap Taiwan, tidak ada yang ingin melihat konflik, tatpi itu menjadi benar-benar pertanyaan bagi China," ujarnya kepada Sky News pada Jumat (17/9).


"Kami jelas memiliki aliansi dengan AS, yang telah berlaku selama 70 tahun, jadi kami perlu bersikap realistis tentang itu. Kami juga populasi kecil 25 juta, dan kami perlu memastikan memiliki teman terbaik di dunia, dan kami melakukannya," tambah dia.

Menurut Dutton, Australia harus realistis mengenai perilaku antagonis China.

"Ada militerisasi pangkalan di seluruh kawasan. Jelas ada sejumlah besar aktivitas dan ada permusuhan antara Taiwan dan China."

Para Rabu (15/9), pakta AUKUS diumumkan untuk mengadakan kapal selam nuklir bagi Australia dengan kemitraan bersama AS dan Inggris.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya