Berita

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace/Net

Dunia

Menhan Inggris: Pakta AUKUS Bukan untuk Mengkhianati Prancis

JUMAT, 17 SEPTEMBER 2021 | 09:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kemarahan Prancis atas tercapainya kesepakatan baru Pakta AUKUS (Australia, Inggris, AS) mendapat tanggapan dari Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace.

Wallace mengatakan dia memahami jika pemerintah Prancis dan Naval Group merasa kecewa atas hilangnya kontrak besar dengan Australia. Berbicara pada Kamis (16/9).

Menurutnya, Inggris tidak memiliki perbedaan strategis dengan Prancis, setelah Paris dan pembuat kapal Prancis Naval Group terputus dari kesepakatan untuk mengirimkan kapal selam ke Australia.


"Saya memahami kekecewaan Prancis atas kontrak industrinya, tapi ini bukan 'pengkhianatan'," kata Wallace kepada BBC, membenarkan bahwa dia telah berbicara dengan rekan-rekan Prancisnya agar memahami langkah yang telah diambil AUKUS.

Sementara kepada Sky News Wallace mengatakan bahwa pakta itu berusaha untuk melindungi dari sejumlah ancaman, dan menolak anggapan bahwa itu hanya ditujukan ke China, meskipun ada spekulasi bahwa itu dilakukan untuk mengimbangi Beijing yang semakin meningkatkan kekuatan militernya.

Pakta AUKUS diumumkan oleh para pemimpin negara pada Rabu malam (15/9). Berkat kesepaktan tersebut, Australia akan mendapatkan kapal selam bertenaga nuklir bersenjata konvensional dari sekutu mereka, Inggris dan AS.

Ini akan menjadi pertama kalinya Inggris dan AS, yang keduanya telah mengoperasikan kapal selam nuklir selama beberapa dekade, berbagi teknologi nuklir untuk keperluan militer dengan Canberra.

Kesepakatan itu datang dengan mengorbankan kontrak yang telah tercapai antara Naval Group dan Australia pada 2016 lalu yang bernilai 40 miliar dolar AS (setara 937,8 triliun rupiah).

Pada Kamis, Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly mengatakan pemerintah akan berupaya membatasi kerugian finansial kepada Naval Group setelah pembatalan kontrak dan berupaya mencari kompensasi dari Australia.

“Kami sedang mempelajari semua jalan,” kata Parly kepada stasiun radio Prancis RFI.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya