Berita

Ilustrasi/Net

Presisi

Belajar dari Abu Rusydan, Publik Jangan Terkecoh dengan Kamuflase Teroris

KAMIS, 16 SEPTEMBER 2021 | 18:20 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Publik Tanah Air digegerkan dengan penangkapan tokoh senior Jamaah Islamiyan (JI), Abu Rusydan alias Thoriquddin oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, pada Jumat lalu (10/9).

Bukan tanpa sebab, salah satu perumus Pedoman Umum Pergerakan Jamaah Islamiyah (PUPJI) itu sebelumnya pernah ditangkap pada 2003 silam dengan vonis penjara 3,5 tahun.

Salah satu pejabat Densus 88, Kombes Aswin Siregar menegaskan, Abu Rusydan merupakan konseptor utama dalam merancang masa persiapan aksi-aksi teror (I’dad), rekrutmen anggota baru, kebijakan-kebijakan JI pada masa darurat, hingga sanksi bagi anggota JI yang indispliner.

“Setelah ditangkap, Abu Rusydan saat ini terus diperiksa secara intensif untuk lebih memperdalam berbagai pemikiran dan strategi yang dipersiapkan bagi Jamaah Islamiyah ke depan," kata Kombes Aswin kepada wartawan, Kamis (16/9).
 
Abu Rusydan juga eksis dalam berbagai kanal media sosial. Berbagai video berkedok tausiyah beredar dan membahas jihad mewujudkan kedaulatan negara Islam, mengglorifikasi para “jihadis” di Afghanistan dan Suriah, pengharaman demokrasi, serta mengafirkan mereka yang tidak sepaham.

“Sebagian teroris yang ditangkap seringkali dikenal sebagai penceramah agama dalam lingkungannya, namun pada dasarnya, mereka adalah jaringan teroris. Kita jangan sampai terkecoh," tegas Aswin.

Densus 88 pun memastikan selalu memiliki pertimbangan matang dan analisis mendalam sebelum meringkus terduga pelaku teroris.

“Kami juga menangkap mereka setelah didukung oleh bukti-bukti yang cukup," tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya