Berita

Vaksin Abdala buatan Kuba/Net

Dunia

Siap Diekspor ke Luar Negeri, Kuba Ajukan Persetujuan Tiga Vaksin Covid-19 Lokal ke WHO

KAMIS, 16 SEPTEMBER 2021 | 07:59 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Kuba akan meminta persetujuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk tiga vaksin Covid-19 buatan lokal; Abdala, Soberana-2 dan Soberana Plus, pada Kamis (16/9).

Pengumuman itu disampaikan direktur penelitian dan pengembangan BioCubaFarma,
Rolando Perez Rodriguez pada Selasa malam (14/9) saat melakukan konferensi pers tentang kampanye vaksinasi yang bertujuan untuk mengimunisasi lebih dari 90 persen populasi pada November.

“Sudah ada beberapa pertukaran di Havana dan di kantor di Jenewa,” kata Perez, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (15/9).

“Sudah ada beberapa pertukaran di Havana dan di kantor di Jenewa,” kata Perez, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (15/9).

“Sekarang sudah mulai prosedur dan pertukaran untuk mengevaluasi dokumentasi yang dikirimkan," katanya.

Pulau Karibia saat ini sedang memvaksinasi populasinya dengan tiga vaksin produksi lokal mereka: Abdala, Soberana-2 dan Soberana Plus. Ketiga vaksin itu telah diizinkan untuk penggunaan darurat oleh regulator lokal di tengah lonjakan varian Delta yang telah membebani sistem kesehatan negara.

Kuba menjadi satu-satunya negara di Karibia yang telah mengembangkan vaksinnya sendiri untuk melawan virus tersebut. Lebih dari 65 persen orang Kuba saat ini telah menerima setidaknya satu suntikan dan 37 persen telah divaksinasi penuh dengan tiga suntikan, menurut kementerian kesehatan.

Negara itu mengatakan vaksinnya memiliki kemanjuran di atas 90 persen dan hasil awalnya serupa dengan vaksin top lainnya yang secara signifikan mengurangi penularan, penyakit kritis, dan kematian, meskipun para kritikus mengeluh bahwa hasil tersebut belum ditinjau oleh rekan sejawat.

"Kampanye vaksinasi mencakup anak-anak berusia dua tahun dengan balita di seluruh negeri yang dijadwalkan untuk mendapatkan suntikan pertama dari dua suntikan mulai Kamis," kata pejabat Kementerian Kesehatan Masyarakat, Dokter Maria Elena Soto dalam siaran yang sama, menjadi yang pertama di dunia yang melakukan vaksinasi massal kepada anak di bawah enam tahun.

Selama seminggu terakhir, Kuba rata-rata sekitar 7.500 kasus per hari dan hampir 80 kematian, turun secara signifikan dari sebulan lalu tetapi masih salah satu tingkat tertinggi di dunia dalam hal kasus per 100.000 penduduk. Sekitar 20 persen kasus tercatat pada orang di bawah usia 20 tahun.

Sejumlah negara sudah menanggapi positif vaksin-vaksin buatan Kuba.

Iran misalnya, yang sudah mulai memproduksi Soberana-2, juga Vietnam mengatakan akan membeli dan memproduksi Abdala.

Sementara Meksiko, yang akan menjamu Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel akhir pekan ini mengatakan ingin memproduksi vaksin-vaksin itu.

Perez mengatakan selama siaran Selasa malam bahwa Kuba akan mengekspor vaksin setelah memenuhi kebutuhan lokal dan bahwa persetujuan WHO akan membantu membuka lebih banyak peluang di pasar internasional.

Kuba mengatakan memiliki kapasitas untuk memproduksi 100 juta vaksin setiap tahun, di mana setidaknya 30 juta akan dibutuhkan di dalam negeri.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya