Berita

Chappy Hakim saat hadiri acara Jaya Suprana Show/Repro

Politik

Chappy Hakim: Garuda Terlilit Utang karena Redupnya Spirit Kebangsaan

RABU, 15 SEPTEMBER 2021 | 22:50 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kondisi maskapai penerbangan kebanggaan Tanah Air, Garuda Indonesia yang kini tengah terlilit utang hingga Rp 70 triliun, dinilai akibat meredupnya spirit kebangsaan seluruh warga negara Indonesia.

Pasalnya, pada tahun 1950-an para penentu kebijakan (pemerintah) pada waktu itu sudah bisa membaca cerahnya masa depan apabila wilayah udara nasional bisa dimanfaatkan dengan baik.

"Pada waktu itu kita tidak punya pesawat akhirnya kita patungan beli pesawat. Setelah beli pesawat dia bingung marketnya tidak ada, dia cari marketnya di luar negeri di Burma (sekarang Myanmar), kenapa di Burma? Karena pada waktu itu Indonesia bisa mendapatkan dana bisa "berbisnis"," kata Pengamat penerbangan Chappy Hakim dalam dialog bersama Jaya Suprana dikutip Rabu (15/9).

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) ini mengatakan, pemerintah dahulu begitu berupaya mati-matian demi kejayaan wilayah penerbangan nasional.

Kala itu, dijelaskan Chappy, Indonesia belum punya pesawat pun patungan membeli pesawat. Lalu ketika kebingungan mencari market, para pendahulu bangsa itu getol mencari market di luar negeri.

"Dan dana itu digunakan, ada dokumennya, untuk membiayai perjuangan bangsa Indonesia! membiayai pendidikan Angkatan Udara, membiayai perwakilan Indonesia di luar negeri," tuturnya.

"Jadi bayangkan, sekarang ini kita punya pesawat ratusan, market luar biasa, tetapi kita menyaksikan kondisi maskapai penerbangan kita seperti apa? Jadi kalau memprihatinkan itu di sini (tinggi), dia lebih memprihatinkan di bawah. Kenapa kalau ditanya? Saya menjawabnya begini, bahwa kesadaran bernegara kita sebagai warga negara kesatuan republik Indonesia itu pelan-pelan kayaknya luntur, kayaknya spirit api semangat itu pelan-pelan meredup," sambungnya.

Lebih lanjut, Chappy Hakim menyatakan, sebab mengapa itu semua bisa terjadi, tidak lain adalah karena tidak ada lagi terlihat sekarang ini semangat kebangsaan, semangat kebersamaan untuk memajukan Indonesia bersama-sama.

"Garuda itu wah kerennya bukan main, waktu saya masih mondar-mandir karena ada keperluan di Australia, masyarakat Australia itu favoritnya itu naik Garuda. Bayangkan orang luar negeri dia lebih senang naik Garuda?" katanya.

"Jadi, saya gak usah cerita apa lah, itu bangsa lain. Tentunya kalau kita melihat realitas sekarang ini, itulah meredupnya spirit kita sebagai bangsa. Jadi semua memikirkan diri sendiri, kelompoknya sendiri, maka terjadilah sekarang apa yang kita lihat di permukaan," demikian Chappy Hakim.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya