Berita

Pemimpin NRF, Ahmad Massoud/Net

Dunia

Ajukan Mosi, Anggota Parlemen Eropa Ingin Undang Ahmad Massoud

RABU, 15 SEPTEMBER 2021 | 21:45 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebanyak 20 anggota Parlemen Eropa mengajukan mosi untuk resolusi agar pemimpin kelompok perlawanan Panjshir National Resistance Force (NRF), Ahmad Massoud, diundang berpidato di dewan.

Sebanyak total 98 anggota parlemen akan memberikan suaranya atas mosi yang diberi nama Renew Europe itu pada Kamis (16/9).

Undangan untuk Massoud merupakan bentuk ekspresi keprihatinan yang kuat dari Eropa atas masa depan Afghanistan setelah diambil alih oleh Taliban.

Selain mengakui perlawanan NRF, para anggota parlemen itu juga menuduh Pakistan membantu Taliban dalam memerangi NRF dengan memasok pasukan khusus dan memberikan dukungan udara.

Disebutkan, Pakistan telah melindungi Taliban selama bertahun-tahun. Setelah ini, parlemen diperkirakan akan menghubungkan pembaruan status Skema Preferensi Plus Umum ke Pakistan berdasarkan tindakannya di Afghanistan.

Massoud merupakan putra mendiang politisi dan komandan militer Afghanistan, Ahmad Shah Massoud, yang dihormati karena perjuangan heroiknya melawan Taliban. Ahmad Shah Massoud dibunuh oleh pelaku bom bunuh diri pada 9 September 2001, dua hari sebelum serangan teror 9/11.

Ketika mantan Presiden Ashraf Ghani meninggalkan Afghanistan, Massoud dengan dukungan mantan Wakil Presiden Amrullah Saleh mendeklarasikan perlawanan terhadap Taliban.

Massoud mendesak negara-negara Barat untuk memasok mereka dengan senjata dan amunisi demi melawan Taliban.

"Taliban telah menjadi lebih radikal. Taliban bukan orang Afghanistan, mereka adalah orang luar dan bekerja untuk orang luar dan misi mereka adalah menjaga negara ini tetap terisolasi dari dunia. Semua orang Afghanistan harus berperang melawan Taliban dalam bentuk apa pun yang memungkinkan. Perlawanan masih ada," ujarnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya