Berita

Diskusi Jaya Suprana bersama pengamat penerbangan Chappy Hakim/Repro

Politik

Chappy Hakim: Garuda adalah Ambassador Indonesia dan Harus Diselamatkan!

RABU, 15 SEPTEMBER 2021 | 18:55 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Tidak ada alasan lain bagi negara untuk tidak menyelamatkan maskapai kebanggaan Tanah Air, Garuda Indonesia yang tengah terlilit utang hingga Rp 70 triliun.

Hal itu ditegaskan pengamat penerbangan, Chappy Hakim dalam dialog bersama Jaya Suprana.

"Apakah Garuda harus diselamatkan? Tolong dijawab, harus apa tidak?" tanya Jaya Suprana kepada Chappy Hakim dikutip redaksi, Rabu (15/9).

"Jawabannya hilangin aja (pertanyaan) 'apakah'. Selesai itu (harus diselamatkan)," timpal Chappy Hakim yang juga mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU).

Chappy mengurai, faktor utama alasan Garuda Indonesia harus diselamatkan karena perusahaan plat merah itu merupakan simbol negara.

"Garuda merupakan pengibar bendera sang saka merah putih. Kemudian Garuda juga ambassador Indonesia," tuturnya.

Selain itu, Garuda juga merupakan sarana bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam rangka menyejahterakan rakyatnya. Dengan kata lain, Garuda mengemban amanat penderitaan rakyat (Ampera).

"Jadi hal itu merupakan alasan yang sangat mapan, sangat established menjawab pertanyaan tadi," tukasnya.

Kondisi PT Garuda Indonesia Tbk yang sedang terlilit utang hingga mencapai Rp 70 triliun. Maskapai kebanggaan Indonesia itu pun baru-baru ini kalah dalam pengadilan arbitrase London Court of International Arbitration (LCIA), Inggris.

Garuda kalah gugatan yang diajukan salah satu lessor atau perusahaan penyewaan pesawat di pengadilan arbitase London Court of International Arbitration (LCIA). Gugatan lessor pesawat Helice Leasing S.A.S dan Atterisage S.A.S (Goshawk) terkait dengan kewajiban pembayaran sewa pesawat Garuda yang diajukan kepada LCIA awal tahun 2021.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya