Berita

Menteri Pertahanan Jepang, Nobuo Kishi, menerima penjaga kehormatan dalam sebuah upacara di Tokyo sehari setelah ia menjabat/Net

Dunia

China: Jepang Negara yang Paling Tidak Memenuhi Syarat untuk Mengomentari Masalah Taiwan

RABU, 15 SEPTEMBER 2021 | 10:29 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pernyataan Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi terkait Taiwan dan Laut China Selatan membuat marah Kedutaan Besar China di Hanoi.

Kedubes China dalam pernyatannya pada Selasa (14/9) mengatakan bahwa pihaknya sangat menentang campur tangan Jepang dalam urusan dalam negeri China.

Kishi berkunjung ke Vietnam pada 11 September lalu dan bertemu Menhan Vietnam Phan Van Giang. Selama pertemuan, Kishi menyatakan penolakan kuat Jepang terhadap upaya sepihak yang ingin mengubah status quo dengan paksaan atau aktivitas apa pun yang meningkatkan ketegangan. Meskipun Kishi tidak menyebutkan nama, tetapi pernyataan itu merujuk pada aktivitas Beijing yang semakin tegas di Laut China Timur dan Selatan.

Kishi juga mengatakan Undang-Undang Penjaga Pantai China yang baru bisa meningkatkan ketegangan di Laut China Timur dan Laut China Selatan. Selain itu dia juga mengomentari sejumlah masalah terkait urusan China dan Taiwan.

Kedutaan China lantas membantah dan mengutuk pernyataan Kishi itu.

"Sebagai undang-undang reguler China, Hukum Penjaga Pantai diberlakukan sesuai dengan hukum dan praktik internasional dan tidak menargetkan negara mana pun," kata Kedutaan, seperti dikutip dari Global Times, Rabu (15/9).

Beberapa negara termasuk Jepang sebenarnya telah membuat dan menegakkan hukum dan peraturan serupa, menurut Kedutaan China.

"China tidak pernah mengubah proposisinya tentang hak dan kepentingan maritimnya, atau menangani sengketa laut melalui kekuatan atau paksaan militer," kata mereka.

Kedutaan juga mengatakan bahwa Kepulauan Diaoyu dan pulau-pulau afiliasinya adalah wilayah bawaan China.

"Faktanya adalah, ternyata bukan China tetapi Jepang yang mencoba mengubah status quo melalui kekuatan di Kepulauan Diaoyu," kata kedutaan.

Tokyo secara terus menerus memprotes kehadiran penjaga pantai China di dekat Pulau Senkaku yang dikuasai Jepang, yang juga diklaim dan disebut oleh Beijing sebagai Diaoyu.

Kedutaan China mengatakan, "Jepang adalah maling teriak maling".

Mereka juga mengatakan bahwa Jepang adalah negara yang paling tidak memenuhi syarat untuk mengomentari masalah Taiwan.

"Kami mendesak Jepang untuk tidak meremehkan resolusi dan kemampuan rakyat China untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial mereka," kata kedutaan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya