Berita

Dutabesar China untuk Inggris, Zheng Zeguang/Net

Dunia

Parlemen Inggris Tutup Pintu untuk Dubes China, Enggan Bertemu Setelah Dikenai Sanksi

RABU, 15 SEPTEMBER 2021 | 09:38 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perselisihan antara Inggris dan China mengenai pelanggaran hak asasi minoritas Uighur di Xinjiang terus berlanjut. House of Commons atau parlemen Inggris telah menyatakan tidak akan membukakan pintu bagi Dutabesar China di London Zheng Zeguang.

Larangan untuk Dubes Zheng dilakukan setelah Beijing memberlakukan sanksi kepada beberapa legislator Inggris setelah mereka membahas dugaan pelanggaran HAM Uighur pada Maret. Sanksi sendiri mulai diberlakukan pada Selasa (14/9).

Di antara mereka yang terkena sanksi adalah mantan pemimpin Partai Konservatif Duncan Smith, ketua Komite Urusan Luar Negeri Tom Tugendhat, dan pengacara HAM di majelis tinggi Helena Kennedy.

Menurut The Times, itu merupakan pertama kalinya dubes asing dilarang di parlemen. Hal ini juga dipastikan akan memicu kemarahan China.

Jurubicara House of Commons Lindsay Hoyle dan jurubicara House of Lords John McFall mengatakan, tidak pantas bagi Zeng untuk berbicara di parlemen sementara legislator yang hadir dikenai sanksi oleh China.

“Saya secara teratur mengadakan pertemuan dengan duta besar dari seluruh dunia untuk membangun hubungan yang langgeng antara negara dan anggota parlemen. Tetapi saya merasa tidak pantas bagi dubes China untuk bertemu di Commons dan di tempat kerja kami ketika negaranya telah memberlakukan sanksi terhadap beberapa anggota kami," ujar Hoyle.

Dalam sebuah pernyataan, Kedutaan Besar China di London mengecam keputusan tersebut, dengan menyebutnya akan menghalangi kerjasama kedua negara.

"(Ini) bertentangan dengan keinginan dan berbahaya bagi kepentingan rakyat kedua negara," tambah kedutaan.

Zheng sendiri telah dijadwalkan untuk berpidato di hadapan All-Party Parliamentary China Group, yang terdiri dari anggota House of Commons dan House of Lords pada Rabu (15/9).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya