Berita

Mullah Abdul Ghani Baradar/Net

Dunia

Konflik Internal antara Pemimpin Taliban Mulai Singgah di Istana Afghanistan

RABU, 15 SEPTEMBER 2021 | 08:36 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sejumlah pemimpin tertinggi Taliban dikabarkan telah terlibat konflik besar di dalam istana kepresidenan Afghanistan. Kabar itu pertama kali dilaporkan BBC pada Selasa (14/9) mengutip pejabat senior kelompok tersebut.

Pejabat tersebut mengatakan telah terjadi perang kata yang melibatkan wakil perdana menteri dan seorang anggota kabinet mengenai struktur pemerintahan baru.

"Argumen antara salah satu pendiri kelompok, Wakil Perdana Menteri Mullah Abdul Ghani Baradar dan seorang anggota kabinet terjadi di istana presiden," kata sumber itu kepada BBC.


"Baradar dan Khalil ur-Rahman Haqqani - menteri pengungsi dan tokoh terkemuka dalam jaringan militan Haqqani - telah bertukar kata-kata keras, ketika pengikut mereka saling tawuran di dekat mereka," kata sumber itu kepada BBC.

Sumber BBC mengatakan Baradar tidak senang dengan struktur pemerintah dan konflik pecah mengenai siapa yang harus mengklaim penghargaan atas kemenangan kelompok itu di Afghanistan.

Baradar percaya, diplomat seperti dirinya, harus mendapatkan bagian terbesar dari pujian, sementara kelompok Haqqani -kelompok paramiliter pimpinan Sirajuddin Haqqani, menteri dalam negeri saat ini- percaya bahwa para pejuang mencapai yang paling banyak.

Baradar adalah pemimpin Taliban pertama yang berkomunikasi langsung dengan seorang presiden AS, melakukan percakapan telepon dengan Donald Trump pada tahun 2020. Sebelum itu, ia menandatangani perjanjian Doha tentang penarikan pasukan AS atas nama Taliban.

Desas-desus tentang kejatuhan telah menyebar sejak akhir pekan lalu, ketika Baradar - salah satu wajah paling terkenal dari Taliban - menghilang dari pandangan publik.

Sumber-sumber Taliban mengatakan kepada BBC bahwa Baradar telah meninggalkan Kabul dan melakukan perjalanan ke kota Kandahar mengikuti pertikaian itu.

Dalam rekaman audio yang konon milik Baradar yang dirilis pada hari Senin, salah satu pendiri Taliban mengatakan dia telah "berjalan-jalan".

"Di mana pun saya berada saat ini, kami semua baik-baik saja," katanya.

BBC tidak dapat memverifikasi rekaman tersebut, yang diposting di sejumlah situs resmi Taliban.

Taliban sendiri telah menyatakan bahwa tidak ada argumen dan bahwa Baradar aman tetapi telah merilis pernyataan yang bertentangan tentang apa yang dia lakukan saat ini.

Seorang juru bicara mengatakan Baradar pergi ke Kandahar untuk bertemu dengan pemimpin tertinggi Taliban, tetapi kemudian mengatakan kepada BBC Pashto bahwa dia "lelah dan ingin istirahat".

Sumber mengatakan kepada BBC bahwa Baradar diperkirakan akan kembali ke Kabul dan mungkin muncul di depan kamera untuk menyangkal bahwa ada argumen yang terjadi

Taliban menguasai Afghanistan pada 15 Agustus, dan kemudian di bulan itu mengumumkan kabinet sementara yang terdiri dari tokoh-tokoh kelompok senior. 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya