Berita

Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Presiden Rusia Vladimir Putin/Net

Dunia

Sambut Bashar al-Assad, Putin: Masalah Utama Suriah adalah Pasukan Asing

SELASA, 14 SEPTEMBER 2021 | 12:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kehadiran pasukan asing merupakan masalah yang sama besarnya dengan eksistensi kelompok teroris di Suriah. Dengan begitu, pemerintah perlu mengonsolidasikan negara di seluruh wilayah.

Hal tiu disampaikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin ketika menyambut Presiden Suriah Bashar al-Assad di Kremlin pada Selasa (14/9), seperti dimuat TASS.

Menyambut Assad, Putin mengucapkan selamat atas kemenangannya pada pilpres Mei lalu. Ia mengatakan, hasil pilpres menunjukkan rakyar Suriah mempercayai Assad, terlepas dari berbagai kesulitan dan tragedi yang dihadapi.


Meski begitu, Putin mencatat, sarang terorisme masih tetap ada di Suriah. Walaupun juga banyak pengungsi yang sudah kembali ke daerah-daerah yang berhasil dibebaskan.

"Saya melihat dengan mata kepala sendiri ketika saya berada di Suriah atas undangan Anda, ketika orang-orang secara aktif memulihkan rumah mereka, secara aktif bekerja untuk kembali dalam arti kata sepenuhnya ke kehidupan yang damai," kata Putin.

Putin menyebut, upaya bersama Rusia dan Suriah memberikan pukulan bagi teroris. Saat ini, pemerintah Suriah sekarang menguasai lebih dari 90 persen wilayah negara tersebut.

Di sisi lain, Putin juga menyoroti kehadiran angkatan bersenjata asing ilegal di Suriah yang mencegah kemajuan konsolidasi negara.

"Masalah utama, menurut pendapat saya, adalah bahwa, bagaimanapun, angkatan bersenjata asing hadir di wilayah tertentu negara tanpa keputusan PBB dan tanpa persetujuan Anda, yang jelas bertentangan dengan hukum internasional dan tidak memberi Anda kesempatan untuk membuat keputusan," jelas Putin.

Pada gilirannya, Assad mengatakan Suriah dan Rusia telah mencapai hasil yang signifikan dalam perang melawan terorisme internasional.

"Dua tentara kami, Rusia dan Suriah, telah mencapai hasil yang signifikan tidak hanya dalam pembebasan wilayah pendudukan yang direbut oleh militan dan dalam penghancuran terorisme, tetapi juga memfasilitasi kembalinya para pengungsi yang terpaksa meninggalkan rumah mereka," ujarnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya