Berita

Taliban/Net

Dunia

Klip Audio Bocor, Pimpinan Taliban Salahkan Pakistan karena Rombak Susunan Pemerintahan: Mereka Hancurkan Segalanya

MINGGU, 12 SEPTEMBER 2021 | 09:08 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Dugaan Pakistan melakukan intervensi dalam proses politik di Afghanistan di bawah rezim Taliban yang baru diperkuat dengan kemunculan sebuah klip audio yang bocor dan menjadi viral di media sosial.

Klip audio itu diyakini suara dari pemimpin Taliban Mullah Fazel Akhund, yang saat ini didaulat sebagai Wakil Menteri Pertahanan. Namun sejauh ini klip audio yang bocor itu belum diverifikasi keasliannya.

Dalam klip audio itu, Mullah Fazel mengecam Pakistan yang ia sebut "Punjab" karena telah "menghancurkan segalanya. Merujuk pada kunjungan kepala badan intelijen Pakistan (ISI), Faiz Hameed ke Kabul, Mullah Fazel menyebut hal itu telah menghancurkan seluruh masa depan Afghanistan, sementara perang lain sedang menunggu.


Dikutip dari The Hindustan Times pada Minggu (12/9), kunjungan Hameed bbaru-baru ini ke Kabul menimbulkan pertanyaan mengenai peran Pakistan dalam formasi pemerintahan baru Afghanistan.

Berbagai laporan sendiri menyebut kunjungan Hameed ditujukan untuk menjadi penengah perselisihan antara Taliban dan Jaringan Haqqani.

Namun sebuah laporan dari News18 mengatakan bahwa di dalam klip audio tersebut, disebut insiden penembakan di Istana Presiden terjadi antara pengawal Hameed dan komandan Taliban, bukan antara Taliban dan Haqqani.

Sebelum kunjungan Hameed, Taliban akan mengumumkan kabinet di bawah kepemimpinan Mullah Abdul Ghani Baradar. Namun setelah kunjungan, ada beberapa perubahan dalam susunan kabinet di bawah kepemimpinan Pemimpin Tertinggi Taliban Akhundzada.

Dua pemimpin Haqqani terkemuka juga telah dilantik ke dalam Kabinet.

Laporan mengatakan formasi pemerintahan yang diumumkan bukanlah kabinet yang sebenarnya direncanakan oleh Taliban, di mana kelompok itu menjanjikan pemerintahan yang inklulsif.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya