Berita

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini/Net

Politik

Temukan Data Bansos Daerah Masih Bermasalah, Risma: Saya Jumpai Kepala Desa dan Orang Kaya Masuk Penerima

KAMIS, 09 SEPTEMBER 2021 | 23:37 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Data penerima bantuan sosial (bansos) yang berasal dari daerah dituding masih bermasalah oleh Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.

Risma megaku menemukan data penerima bansos yang bermasalah disalah satu daerah. Yakni di Bolaang Mongodow, Sulawesi Utara.

"Di mana kepala desa memasukkan sendiri namanya sebagai penerima bantuan," ujar Risma dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis malam (9/9).

Tak hanya itu, Risma juga menyebutkan kalangan masyarakat lainnya yang tidak layak menjadi penerima bansos, atau masuk kalangan orang kaya. Sehingga ia menduga ada data yang tidak tepat sasaran di daerah.

"Saya juga menjumpai ada penerima bantuan yang rumahnya saja lebih besar dari rumah dinas saya," katanya.

Mengetahui hal itu, Risma memastikan Kementerian Sosial masih terus berupaya memperbaiki data degan melakukan pemutakhiran setiap sebulan sekali. Namun dia meminta pemerintah daerah untuk iikut bersinergi merealisasikan hal tersebut.

Karena berdasarkan UU 13/2011 tentang penanganan fakir miskin, tugas dan kewenangan dalam verifikasi, validasi data serta pembaruan data kemiskinan merupakan tugas pemda.

Bahkan dijelaskan Risma, pada Pasal 8, 9, dan 10 UU tersebut disebutkan tahapan pemutakhiran data merupakan proses berjenjang yang ditugaskan kepada pemerintah kabupaten/kota.

Kemudian dijeaskan lebih rinci pada pasal 8 yang menyebutkan verifikasi dan validasi sebagaimana dimaksud ayat (4) dilaksanakan oleh potensi dan sumber kesejahteraan sosial yang ada di kecamatan, kelurahan atau desa.

"Jadi, memang Kementerian Sosial tidak melakukan pendataan langsung, tugasnya menetapkan data yang proses pemutakhiran datanya dilakukan oleh daerah," demikian Risma.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Perketat Skrining, Hanya Calhaj Sehat Berangkat ke Tanah Suci

Sabtu, 20 April 2024 | 19:26

Gerindra Masih Kaji Figur Internal untuk Pilkada Pesawaran

Sabtu, 20 April 2024 | 18:52

Punya Catatan Buruk, Pengamat: Suharto Tak Layak Jadi Wakil Ketua MA

Sabtu, 20 April 2024 | 18:24

Jelang Putusan PHPU Pilpres 2024, Refly Harun Yakin Hakim MK Sedang Diintervensi

Sabtu, 20 April 2024 | 17:35

Diduga Buat Laporan Kampanye Fiktif, Partai Nasdem Kabupaten Lingga Terancam Diskualifikasi

Sabtu, 20 April 2024 | 17:31

Panglima TNI dan Kapolri Siap Amankan WWF ke 10 di Bali

Sabtu, 20 April 2024 | 17:18

Tim Hukum Ganjar-Mahfud: Selamatkan Indonesia, MK Harus Kabulkan Petitum Paslon 03

Sabtu, 20 April 2024 | 16:53

Jelang Putusan MK, Tim Hukum Paslon 01 dan 03 Gelar Diskusi Publik

Sabtu, 20 April 2024 | 16:14

Keliru Berantas Judi Online, Pemerintah Hanya Tutup Situsnya tapi Pelaku Dibiarkan Berkeliaran

Sabtu, 20 April 2024 | 15:51

Selengkapnya