Berita

China/Net

Dunia

Ambisi Jadi Superpower, China Kejar Pertumbuhan Ekonomi dengan Mencuri Teknologi

KAMIS, 09 SEPTEMBER 2021 | 10:59 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Upaya China untuk menjadi superpower atau negara adidaya dilakukan dengan menghalalkan berbagai macam cara, termasuk mengesampingkan sistem internasional berbasis aturan.

Lewat artikel opini di The National Interest, jurnalis pertahanan Stavros Atlamazoglou menyebut China adalah ancaman utama bagi keamanan nasional Amerika Serikat (AS).

Atlamazoglou menyebut, China terus mengejar pertumbuhan ekonomi untuk menjadi negara adidaya. Namun, alih-alih mengandalkan inovasi dan penemuannya sendiri, China lebih memilih mencuri teknologi lalu menyalinnya.

"Untuk menjadi negara adidaya berikutnya di dunia, Beijing mengejar target ekonomi, industri, dan teknologi yang akan menawarkan keunggulan kompetitif bagi sektor ekonomi dan teknologi China," tulisnya.

Demi mencapai hal itu, ia mengatakan, China mencuri cetak biru berbagai teknologi dan inovasi dari negara lain, terutama AS dan Rusia, seperti teknologi F-35, F-22, atau rudal.

"China menggunakan spionase untuk bahan bakar tungku ekonominya. Operasi intelijen ini menimbulkan ancaman besar bagi keamanan nasional AS dan kemakmuran ekonomi," tambahnya.

Dalam tulisannya, Atlamazoglou juga mengutip wawancara Penjabat Direktur Pusat Kontra Intelijen dan Keamanan Nasional AS Mike Orlando.

Orlando mengatakan, spionase China atas pencurian kekayaan intelektual telah merugikan AS antara 200-600 miliar dolar AS per tahunnya.

"Dan ini adalah sesuatu yang telah terjadi selama dua dekade terakhir, yang berarti kerugian sebesar 4 triliun dolar AS, di ujung bawah, hingga 12 triliun dolar AS, di ujung atas, kerugian yang mencengangkan bagaimanapun juga," jelas Orlando.

Sementara itu, mantan Direktur Pusat Kontra Intelijen dan Keamanan Nasional AS Bill Evanina baru-baru ini mengatakan, Partai Komunis China (PKC) adalah ancaman eksistensial, holistik, dan komprehensif AS.

"Itu adalah ancaman paling kompleks, merusak, agresif, dan strategis yang pernah dihadapi bangsa kita," kata Evanina.

China sendiri dilaporkan telah menargetkan dan mencuri berbagai teknologi, seperti komputasi kuantum, kendaraan otonom, kecerdasan buatan, bioteknologi, dan 5G.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya