Hoaks Membunuh Karakter, Saatnya Generasi Muda Melek Informasi

Masih maraknya berita bohong atau hoaks yang bertebaran di tengah-tengah masyarakat patut menjadi perhatian generasi muda. Apalagi, hoaks belakangan juga kian marak di tengah situasi pandemi Covid-19.

Berangkat dari kondisi tersebut, Koordinator Nasional Jaringan Aktivis Muda Nusantara (Jamnusa), Hisar Sitompul menekankan kepada milenial untuk lebih peka terhadap sebaran informasi yang didapat.

"Kami berharap masyarakat, khususnya generasi milenial ikut berperan dalam menangkal hoaks-hoaks di masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pandemi Covid-19," kata Hisar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/9).

Persoalan tersebut pula yang diangkat dalam webinar bertema "Peran Generasi Muda Dalam Melawan Hoaks di Tengah Pandemi" oleh Jamnusa pada Selasa kemarin (7/9).

Dalam webinar tersebut, hadir sebagai pembicara adalah Direktur Eksekutif P3S, Jerry Massie; Sekjen Fornas Bhinneka Tunggal Ika, Taufan Hunneman; Forum Komunikasi Santri Indonesia, Muhammad Natsir; Sekjen DPN PERMAHI, Andi Maruli Panjaitan; dan Ketua Bidang Media dan Komunikasi PP GMKI, Indrawanto Paningaran.

Dikatakan Jerry Massie, masih adanya generasi muda yang terpengaruh informasi hoaks Covid-19 patut disayangkan.

"Sebagai generasi milenial, apabila menerima informasi seharusnya dicari tahu dulu kebenarannya, dari mana sumbernya, lalu siapa penyebarnya," ujar Jerry Massie.

Jerry juga menekankan bahwasannya Generasi milenial harus jadi garda terdepan dalam melawan informasi hoaks serta mengedepankan konten-konten yang berkualitas dan menginspirasi.

Hal senada disampaikan Sekjen Fornas Bhinneka Tunggal Ika, Taufan Hunneman. Ia menyampaikan, hoaks adalah pembunuhan karakter dan upaya memunculkan ketidakpercayaan kepada kelompok tertentu.

"Hoaks dimunculkan dengan motif kekuasaan jangka pendek. Anak muda Indonesia harus menggaungkan Pancasila sebagai tujuan jangka panjang bangsa Indonesia," tandasnya.