Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

Ahli Belanda: Tidak ada Bukti Ivermectin Efektif Obati Virus Corona

SELASA, 07 SEPTEMBER 2021 | 10:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kemanjuran Ivermectin yang diandalkan sejumlah negara untuk mengobati virus corona kembali diragukan. Kali ini keraguan datang dari ketua Asosiasi Perawatan Intensif The Netherlands-Flemish Institute in Cairo (NVIC), Diederik Gommers.

Dalam pernyataan terbarunya yang disiarkan stasiun radio lokal BNR, Gommers mengatakan tidak ada bukti nyata yang menunjukkan bahwa obat anti-parasit Ivermectin adalah obat yang efektif melawan virus corona SARS-CoV-2.

“Hingga saat ini penelitian belum membuktikan efek positifnya. Jadi, kami tidak menggunakannya”, kata Gommers, seperti dikutip dari NL Times, Selasa (7/9).


Beberapa penelitian kecil mengklaim bahwa Ivermectin yang biasanya digunakan untuk cacingan kuda, sapi, dan hewan lainnya, memiliki efek positif terhadap virus corona, tetapi tidak ada penelitian besar yang memberikan bukti untuk mendukung penggunaan obat tersebut.

Dalam kasus yang lebih jarang, obat itu juga telah digunakan dalam dosis yang lebih rendah oleh manusia yang memiliki cacing parasit atau kutu.

Amerika Serikat telah melihat peningkatan pesat pada orang yang mencoba menggunakan Ivermectin tanpa resep dengan harapan bisa memerangi infeksi virus corona, seringkali dengan konsekuensi yang menghancurkan. Sistem Data Racun Nasional negara itu mengatakan bahwa pada bulan Agustus ada 459 kasus overdosis obat yang dilaporkan .

Overdosis dapat menyebabkan diare, muntah, tekanan darah rendah, pusing, kejang, koma, dan kematian. Itu juga dapat berinteraksi dengan obat lain untuk menyebabkan masalah kesehatan lainnya.

“Kamu bukan kuda. Kamu bukan sapi. Serius, kalian semua. Hentikan,” kata Badan Pengawas Obat dan Makanan AS dalam sebuah pernyataan.

Seringkali penggunaan obat Ivermectin oleh dokter dilakukan berdasarkan permintaan pasien itu sendiri, namun menurut Gomers itu tidak bisa dibenarkan.

“Anda tidak bisa memaksa dokter untuk melakukan sesuatu yang tidak cukup bukti medisnya,” katanya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya