Berita

Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid/Net

Dunia

Beijing Sambut Baik Permintaan Taliban, Mujahid: China adalah Kekuatan Ekonomi yang Besar, Afghanistan Butuh Dukungannya

SELASA, 07 SEPTEMBER 2021 | 08:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah China kembali menegaskan dukungannya kepada Afghanistan yang saat ini berada di bawah kendali Taliban untuk membentuk pemerintahan yang terbuka, inklusif, dan representatif.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin menyatakan hal itu dalam konferensi yang berlangsung di Beijing pada Senin (6/9), menurutnya, posisi China dalam masalah Afghanistan konsisten dan jelas.

"Kami selalu menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Afghanistan dan mendukung rakyat Afghanistan dalam memilih jalur pembangunan yang sesuai dengan kondisi nasional mereka secara mandiri," ujarnya, seperti dikutip dari Global Times.


Dalam pernyataannya Wang juga mendukung Afghanistan untuk menunjukkan ketegasannya memerangi segala jenis kekuatan teroris dan mengembangkan hubungan persahabatan dengan negara lain, terutama negara tetangga.

Komentar Wang datang di hari yang sama saat juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan pada konferensi pers, bahwa kelompok tersebut menyatakan harapan untuk kerjasama dengan China di banyak bidang termasuk ekonomi, perdagangan dan pembangunan infrastruktur, termasuk irigasi dan proyek pembangkit listrik, juga jaringan pipa gas alam.

Dalam pernyataannya pada Senin, Mujahid juga mengatakan bahwa setelah perang berakhir, pemerintahan Islami dan akuntabel akan terbentuk.

"Keputusan akhir telah diambil, dan kami sekarang sedang mengerjakan masalah teknis. Kami akan mengumumkan pemerintahan baru segera setelah masalah teknis diselesaikan," kata Mujahid.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa Taliban ingin menjalin hubungan baik dengan dunia dan China adalah bagian penting darinya.

"China adalah kekuatan ekonomi yang besar dan Afghanistan membutuhkan dukungan untuk rekonstruksi dan pembangunan," kata dia.

Sebelumnya, Tolo News melaporkan bahwa Taliban telah mengundang Pakistan, Qatar, Turki, Rusia, China, dan Iran untuk menghadiri upacara pembentukan pemerintahan baru.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya