Berita

Anggota Komisi II DPRD Jabar, Faizal Hafan Farid/Ist

Nusantara

Cegah Pengusaha Kembali Merugi, Pemprov Jabar Diingatkan Tidak Gegabah Buka Sektor Pariwisata

SENIN, 06 SEPTEMBER 2021 | 21:25 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Sudah ada 4 daerah yang masuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 saat ini. Empat daerah ini pun diperbolehkan membuka sektor pariwisata.

Namun demikian, DPRD Jabar mengingatkan Pemprov harus melakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum benar-benar membuka sektor pariwisata. Sehingga potensi persoalan yang muncul di sektor pariwisata bisa diantisipasi.

Anggota Komisi II DPRD Jabar, Faizal Hafan Farid menjelaskan, Pemprov Jabar harus konsisten dalam membuka sektor pariwisata, bukan dengan tiba-tiba membuka.


Selain itu, Pemprov Jabar juga harus menyiapkan anggaran untuk operasional untuk menjalankan sterilisasi di setiap objek wisata maupun pengunjungnya.

"Itu kan pakai biaya. Jangan sampai, begitu dibuka kemudian ada permasalahan yang berdampak pada semuanya, akhirnya ditutup kembali. Jadi tanpa ada keterangan yang jelas, tiba-tiba tutup. Itu yang jadi parah," jelas legislator fraksi PKS ini, Senin (6/9), dikutip Kantor Berita RMOLJabar.

Menurutnya, untuk membuka pariwisata di berbagai tingkatan pasti membutuhkan biaya operasional awal. Tetapi, jika pada perjalanannya pemerintah seenaknya menutup karena ada kasus dan lainnya, pengelola pariwisata pasti akan mengalami kerugian.

"Jadi dua kali rugi, baru buka belum lagi balik modal awal. Tapi pemerintah tiba-tiba menutup pariwisata. Itu harus dipikirkan oleh dinas terkait. Jadi harus ada evaluasi dan tidak dipukul rata," tuturnya.

"Seperti di pusat perbelanjaan, untuk menghidupkan satu toko membutuhkan dana setidaknya Rp1 juta pasti dikeluarkan," lanjutnya.

Oleh sebab itu, dibutuhkan kebijakan yang benar-benar memperhatikan sektor peristiwa maupun kesehatan yang dapat mempertimbangkan risiko kesehatan maupun perekonomian, tanpa ada yang dirugikan.

"Jadi jangan seenaknya, tiba-tiba tutup dikarenakan keadaan dan kondisi. Pemerintah harus bertanggung jawab," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya