Berita

Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Tangsel/RMOLBanten

Nusantara

Masih Khawatir, Sebagian Orangtua Siswa di Tangsel Belum Izinkan Anaknya Ikut PTM Terbatas

SENIN, 06 SEPTEMBER 2021 | 18:07 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Awal Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas untuk jenjang SMP di Tangerang Selatan, masih ada beberapa orangtua siswa yang belum mengizinkan anaknya mengikuti kegiatan.

Pelaksanaan PTM terbatas bagi siswa di Tangsel ini memang harus mendapat persetujuan dari pihak orangtua.

Seperti di SMP Negeri 22 Tangsel, masih ada 3 persen dari total siswa 555 yang belum diperbolehkan mengikuti PTM terbatas karena tidak mendapat izin dari orangtua.

"Ada 97 persen (yang sudah mengizinkan) anaknya untuk ikut PTM terbatas," kata Kepala SMP Negeri 22 Tangsel, Yantho saat dikonfirmasi Kantor Berita RMOLBanten, Senin (6/9).

Menurut Yantho, 3 persen orangtua yang belum mengizinkan anaknya mengikuti PTM terbatas karena ada yang masih khawatir dengan kondisi pandemi Covid-19.

"Ada yang lagi penyembuhan, ada juga yang masih panik karena pandemi," ujarnya.

Hal serupa juga dialami pihak SMP Islam Al-Azhar BSD yang baru bisa menyelenggarakan PTM terbatas pada Rabu lusa (8/9).

"SMP Al-Azhar BSD masih menggunakan konsep Blended Learning, karena masih ada orang tua yang belum mengizinkan anaknya ke sekolah," ujar Kepala SMP Islam Al-Azhar BSD, Dedi Hidayat.

Lanjut Dedi, masih ada orang tua yang menolak karena ingin melihat dahulu pelaksanaan PTM terbatas ini.

"Langkah pertama kita melakukan survei PTM kepada orang tua, di mana hasilnya ada yang sudah mengizinkan ada yang masih mau melihat dulu awal PTM. Yang belum mengizinkan karena masih hati-hati dan prokes ketat pada masa pandemi ini," jelas Dedi.

Meski begitu, mayoritas orangtua sangat senang dengan dilaksanakannya PTM terbatas.

"Orangtua sangat senang dengan dibukanya pembelajaran tatap muka. Namun saat ini ada yang belum mengizinkan karena situasi kondisi," tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya