Berita

Menteri Angkatan Bersenjata James Heappey

Dunia

Inggris Lakukan Penyelidikan Atas Laporan Veteran Perang Afghanistan yang Bunuh Diri karena Kecewa Kabul Jatuh

SENIN, 06 SEPTEMBER 2021 | 16:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Apa yang terjadi di Afghanistan belakangan ini terutama setelah penarikan pasukan AS, membuat veteran perang Afghanistan di Inggris sangat terluka, kecewa, dan marah. Bahkan, ada laporan yang menyebutkan beberapa veteran perang itu bunuh diri.

Saat ini, pemerintah sedang menyelidiki kebenaran laporan itu.

Menteri Angkatan Bersenjata James Heappey mengatakan kepada Sky News, Senin (6/9) setidaknya ada satu veteran yang sangat terluka atas jatuhnya Kabul setelah penarik pasukan AS dan mengambil tindakan bunuh diri.


Meskipun ia mengakui laporan itu mungkin saja tidak akurat, sehingga perlu penyelidikan lebih lanjut untuk mencari tahu kemungkinan itu.

"Kami mendapat sejumlah laporan bahwa hal yang saya maksud (di Sky News) mungkin tidak akurat," kata Heappey kepada BBC Breakfast. "Kami melihat dengan sangat, sangat hati-hati apakah benar seseorang telah bunuh diri dalam beberapa hari terakhir."

Heappey, yang juga pernah bertugas di Afghanistan, mengatakan kepada program Today BBC Radio 4 bahwa dia merasa tidak enak dan 'malu' bila apa yang dikatakannya tidak benar. Itu sebabnya ia mendesak pemerintah untuk menyelidiki lebih lanjut.

Dia sebelumnya mengatakan kepada pembawa acara Sky News Kay Burley bahwa setidaknya satu veteran perang Afghanistan bunuh diri karena sangat kecewa atas konsekuensi penarikan.

Tetapi Kementerian Pertahanan (MoD) mengatakan Heappey salah bicara, dan mengklarifikasi bahwa tidak ada kasus bunuh diri yang dikonfirmasi di antara para veteran Afghanistan karena penarikan baru-baru ini.

The Independent memahami bahwa kementerian sedang menyelidiki apakah ada kasus bunuh diri baru-baru ini yang melibatkan seseorang yang bertugas di Afghanistan, tetapi para pejabat yakin departemen tersebut menerima laporan palsu.

Heappey menyadari ada banyak veteran perang Afghanistan yang tidak bisa melupakan bagaimana mereka berjuang di sana bertarung nyawa. Ia mengkhawatirkan kesehatan mental para veteran sejak jatuhnya Kabul, saat dia meminta masyarakat untuk mendukung badan amal militer.

"Saya sangat khawatir dengan kesehatan mental teman-teman dan mantan rekan saya," kata Heappey. “Itulah sebabnya, pemerintah perlu merangkul para veteran kami dan memberi tahu mereka betapa bangganya kami dengan apa yang mereka lakukan.”

Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan baru-baru ini bahwa negara akan memberi tambahan dana untuk membantu badan amal militer dalam menanggulangi masalah kesehatan mental para veteran.

Heappey, yang mencapai pangkat mayor sebelum memasuki dunia politik, mengatakan bahwa dia telah mendengar bahwa Taliban sekarang mengendalikan seluruh Afghanistan, dan situasi di Panjshir sangat buruk.

Taliban mengatakan pada hari Senin bahwa mereka telah menguasai provinsi Panjshir di utara Kabul, pertahanan terakhir pasukan anti-Taliban di negara itu dan satu-satunya provinsi yang tidak direbut Taliban selama serangan mereka di Afghanistan bulan lalu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya