Berita

Data kematian berlebih atau excess death Covid-19 Indonesia yang disajikan The Economist/Repro

Dunia

801.414 Adalah Angka Kematian Covid-19 RI yang Sebenarnya Versi The Economist

SENIN, 06 SEPTEMBER 2021 | 05:12 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Jumlah kasus meninggal Covid-19 di banyak negara belahan dunia, termasuk Indonesia yang terdampak, masuk dalam materi penelitian terbaru majalah Inggris, The Economist.

Peneliti senior Center for Strategic and International Studies (CSIS), Haryo Aswicahyono, membagikan temuan terbaru The Economist melalui akun Twitternya, Minggu (5/9).

Ia menautkan alamat website The Economist yang mewartakan hasil kajiannya terkait angka kasus meninggal dunia Covid-19 di tingkat global, dan secara rinci di negara-negara yang terinfeksi. Namun, Haryo menyoroti angka kematian Corona di Indonesia yang jauh lebih tinggi dari catatan pemerintah.

"The Economist mengeluarkan estimasi excess death (kelebihan kematian kumulatif) berbagai negara. Untuk Indonesia: Cummulative excess death 5,9x angka resmi kematian kumulatif Indonesia," kicau Haryo dikutip redaksi Senin subuh (6/9).

Berdasarkan hasil penelusurannya ke laman The Economist, dirinya menemukan bahwa hingga tanggal 3 September 2021 selisih angka kematian yang dicatat pemerintah Indonesia, jika dibandingkan dengan perhitungan The Economist, jauh berbeda.

"Tanggal 3 September 2021 (angka kematian) Indonesia (official atau dalam catatan pemerintah) 134.930. Indonesia (catatan kematian Covid-19 versi The Economist) 801.414," demikian Haryo.

Kantor Berita Politik RMOL turut mengunjungi laman The Economist, yang mana ditemukan bahwa penelitiannya kali ini mencoba membedakan jenis kematian dengan pendekatan metode excess death atau kematian berlebih.

"This number is the gap between how many people died in a given region during a given time period, regardless of cause, and how many deaths would have been expected if a particular circumstance (such as a natural disaster or disease outbreak) had not occurred," tulis The Ecconomist dalam kata pembukanya.

The Economist memulai perhitungan excess death dari lingkup global terlebih dahulu. Yang mana disebutkan, "Meskipun jumlah resmi kematian yang disebabkan oleh Covid-19 sekarang 4,6 juta, perkiraan terbaik kami jumlah korban sebenarnya adalah 15,2 juta orang".

"Kami menemukan bahwa ada 95 persen kemungkinan bahwa nilai sebenarnya terletak antara 9,4 juta dan 18,2 juta kematian tambahan," demikian The Economist.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Zita Anjani Masuk Pertimbangan PAN Maju Pilkada Jakarta

Selasa, 23 April 2024 | 18:04

Muhidin dan Hasnur Mantap Maju Pilkada Kalsel dengan Restu Haji Isam

Selasa, 23 April 2024 | 18:04

Selain Hapus Bayang-bayang Jokowi, Prabowo Lebih Untung Jika Bertemu Megawati

Selasa, 23 April 2024 | 17:51

283 Mayat Ditemukan Membusuk di RS Nasser Gaza

Selasa, 23 April 2024 | 17:38

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Kosgoro 1957: Tuduhan Politisasi Bansos Tidak Berdasar

Selasa, 23 April 2024 | 17:36

Hari Nelayan, MIND ID Dukung Masyarakat Pesisir Tingkatkan Perekonomian

Selasa, 23 April 2024 | 17:20

3 Faktor yang Bikin Golkar Kota Bogor Dilirik Banyak Calon Wali Kota

Selasa, 23 April 2024 | 17:19

Begini Respons Gibran Dianggap Bukan Kader PDIP Lagi

Selasa, 23 April 2024 | 16:57

Senjata Baru Iran Diklaim Mampu Hancurkan Jet Siluman AS

Selasa, 23 April 2024 | 16:54

Pascaputusan MK, Semua Elemen Bangsa Harus Kembali Bergandengan Tangan

Selasa, 23 April 2024 | 16:37

Selengkapnya