Berita

Koordinator Koalisi Mahasiswa Indonesia, Abraham (tengah)/Repro

Politik

Soal Seleksi Anggota BPK, Koalisi Mahasiswa Indonesia Nyatakan Mosi Tidak Percaya Kepada Komisi XI DPR

SENIN, 06 SEPTEMBER 2021 | 02:56 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Seleksi Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang dilakukan Komisi XI DPR RI mendapat protes dari banyak kalangan, tak terkecuali mahasiswa.

Kelompok mahasiswa yang mengatasnamakan diri sebagai Koalisi Mahasiswa Indonesia turut mengawasi jalannya seleksi Anggota BPK, yang masih diwarnai polemik.

Koalisi Mahasiswa Indonesia menuntut agar Fraksi-Fraksi di Komisi XI DPR menghormati Undang-Undang dalam seleksi BPK yaitu UU 15/2006, yang di dalamnya disebutkan dalam Pasal 13 huruf J terkait syarat ang harus dipenuhi para calong anggota BPK.


Sementara, berdasarkan temuan sejumlah pihak terdapat dua nama calon anggota BPK yang tidak memenuhi syarat (TMS). Mereka ialah Nyoman Adhi Suryadnyana dan Harry Z. Soeratin

"Kami mendesak Komisi XI mentaati UU dalam pemilihan Anggota BPK. Sebab tidak ada lagi alasan bagi Komisi XI DPR untuk mempertahankan dua nama yang tidak memenuhi persyaratan formil," ujar Koordinator Koalisi Mahasiswa Indonesia, Abraham, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi Senin dini hari (6/9).

Sampai saat ini, Abraham mendapati calon BPK Harry Z Soeratin dan Nyoman Adhi Suryadnyana masih belum dicoret. Hal itu lah yang diakuinya menjadi pertanyaan pihaknya.

"Sejak awal mahasiswa sebenarnya telah mencium bau tidak sedap dalam proses pemilihan Anggota BPK tahun 2021 ini. Komisi XI DPR sedang bermain api dengan konstitusi," imbuhnya.

Hal tersebut, lanjut Abraham, tak terlepas dari adanya manuver politik yang seakan-akan menyepelekan UU BPK oleh para anggota Komisi XI DPR RI. Sebab ia melihat, sampai sekarang Komisi keuangan DPR masih mempertahankan calon yang tidak memenuhi syarat formil.

"Apa susahnya menganulir nama-nama yang tidak memenuhi syarat? Jangan bermain api dengan konstitusi," katanya.

Koalisi Mahasiswa Indonesia, lanjut Abraham, melihat BPK sebagai salah satu lembaga tinggi negara yang harus dijaga martabat dan marwahnya. Karena itulah ia memandang DPR harus menghormati UU dalam melakukan seleksi.

"Komisi XI telah meminta Fatwa dari Mahkamah Agung, dan tegas Mahkamah Agung menyatakan bahwa calon Anggota BPK harus memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam UU BPK," tutur Abraham.

"Jadi sebenarnya apa yang membuat Komisi XI galau dengan Fatwa MA, padahal mereka sendiri yang meminta?" sambungnya.

Mosi Tidak Percaya

Karena permasalahan dalam seleksi Anggota BPK tak kunjung diselesaikan, Koalisi Mahasiswa Indonesia mengecam partai politik yang mendukung calon Anggota BPK bermasalah.

Maka dari itu, Abraham mengajak semua elemen masyarakat ikut serta mengawal pemilihan Anggota BPK ini. Bahkan Koalisi Mahasiswa Indonesia katanya, menyatakan mosi tidak percaya kepada partai politik pendukung Harry Z Soeratin dan Nyoman Adhi Suryadnyana.

"Jika tidak bertaubat, mereka telah mengingkari amanat rakyat dan konstitusi," tutup Abraham.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya