Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Survei CISA: Publik Tak Setuju Presiden 3 Periode

MINGGU, 05 SEPTEMBER 2021 | 01:34 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Wacana presiden 3 periode yang kembali muncul seiring menguatnya Amandemen UUD 1945 dipastikan tak akan berjalan mudah. Selain ditolak oleh sejumlah anggota dewan di Senayan, masyarakat pun tak setuju dengan wacana 3 periode tersebut.

Direktur Eksekutif CISA, Herry Mendrofa menyebutkan, dari hasil survei terbaru mereka, menunjukkan adanya penolakan terhadap wacana penambahan masa jabatan presiden dan wakil presiden menjadi 3 periode.

Hal ini merupakan hasil survei terbaru Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) bertajuk "Pandemi: Persepsi Publik dan Tren Politik Terkini".  

Di samping alasan konstitusi, kata Herry, kinerja yang belum optimal dianggap menjadi hal yang mendasar mayoritas publik tidak menginginkan wacana tersebut direalisasikan.

“Hal ini terlihat dari 58,25 persen responden yang menyatakan tidak setuju dengan penambahan periode presiden. Meskipun demikian, ada 28,83 persen responden menyatakan setuju dengan wacana tersebut," papar Herry melalui keterangannya, Sabtu (4/9).

Wacana presiden 3 periode ini pun sangat ditolak oleh 8,25 persen responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Sementara yang tidak menjawab sebanyak 2,58 persen dan sangat tidak setuju sebanyak 2,09 persen.

Selain itu, soal rencana perpanjangan waktu kepemimpinan Presiden Jokowi hingga 2027 juga ditolak oleh publik. Walaupun dengan alasan efektivitas dan efesiensi optimalisasi kinerja pemerintahan.

“Persepsi tersebut tergambarkan dari 60,08 persen responden tidak setuju dengan wacana perpanjangan waktu kepemimpinan Jokowi hingga tahun 2027," terang Herry.

Adapun yang menyatakan setuju perpanjangan waktu kepemimpinan Jokowi hanya 25,42 persen, yang sangat tidak setuju 8,42 persen, sangat setuju 2,75 persen, dan tidak menjawab sebanyak 2,33 persen.

Survei CISA yang dilakukan pada 27-31 Agustus 2021 ini menyasar 1.200 responden di 34 provinsi dan memiliki margin of error 2,85 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

Pimpinan DPRD hingga Ketua Gerindra Sampang Masuk Daftar 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim

Selasa, 16 Juli 2024 | 19:56

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

UPDATE

LKPP Dorong UMKK di NTT Masuki Pasar Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Jumat, 26 Juli 2024 | 22:07

Dubes Terpilih AS Kamala Lakhdhir Ngaku Senang Ditugaskan di Indonesia

Jumat, 26 Juli 2024 | 22:06

Sofyan Tan: Hindari Pinjol dan Judi Online dengan 4 Pilar Kebangsaan

Jumat, 26 Juli 2024 | 22:00

Iklan Judi Online Racuni Masyarakat, Ini Langkah Konkret Kominfo

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:53

Ikut Sekolah Pemimpin Perubahan, Gus Nung Makin Pede Tarung di Jepara

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:52

Nasfryzal Carlo Ingin Fokus Perkuat Kearifan Lokal

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:35

Bawaslu Berhasil Raih WTP Kesembilan Kali dari BPK

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:27

PAN Tak Ambil Pusing Soal Tarik-Menarik RK di Jakarta atau Jabar

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:08

PPATK: 1.160 Anak di Bawah 11 Tahun Main Judi Online

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:07

Jajaki Dukungan PKB di Pilkada Medan, Prof Ridha Temani Cak Imin Jalan Sore di Berastagi

Jumat, 26 Juli 2024 | 21:01

Selengkapnya