Berita

Pengacara, Aldwin Rahadian bertemu Ketua MPR-RI sekaligus Ketua Umum Periksha, Bambang Soesatyo, di Gedung Black Stone, Jakarta Pusat, Jumat, 3 September/Repro

Nusantara

Terbitkan Buku Soal Senjata Api, Aldwin Rahadian Temui Bamsoet

SABTU, 04 SEPTEMBER 2021 | 00:30 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Untuk ke sekian kalinya menulis buku yang terkait hukum dan kaitannya dengan sejumlah persoalan yang ada di masyarakat dikerjakan pengacara, Aldwin Rahadian.

Buka yang ia selesaikan kali ini diserahkan kepada Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, yang berjudul "Aspek Hukum Atas Senjata Api Bela Diri".

Penyerahan buku Aldwin tersebut juga dihadiri Wakil Sekjen Perkumpulan Pemilik Izin Khusus Senjata Api Bela Diri Indonesia (Periksha), Anom Reksodirjo.


Aldwin Rahadian mengatakan, buku karya terbarunya itu diikhtiarkan sebagai panduan praktis bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi para pemegang izin pemilikan dan penggunaan senjata api bela diri, agar lebih mudah memahami aspek hukum administrasi dan hukum pidana senjata api bela diri.

"Pak Bamsoet adalah Ketua Umum Periksha, sehingga saya, baik sebagai penulis buku maupun sebagai pengurus Periksha merasa berkewajiban memberikan langsung buku ini kepada beliau," ujar Aldwin seusai bertemu Ketua MPR RI di Gedung Black Stone, Jakarta Pusat, Jumat, (3/8).

Aldwin menyatakan, buku tersebut ditujukan sebagai pembuka diskusi ilmiah atau diskursus tentang senjata api bela diri, terutama dari aspek hukum.

"Dan diharapkan menjadi salah satu referensi baik bagi akademisi maupun praktisi di bidang hukum," imbuhnya.

Aldwin yang merupakan advokat aktif dan Founder dari Aldwin Rahadian & Partners Law Firm dan Owner sekaligus Direktur Indonesia Nobile Law Center ini mengungkapkan, buku terbarunya ini ingin menjelaskan secara teratur dan terstruktur semua aspek hukum senjata api bela diri.

Dari aspek hukum administrasi misalnya seputar perizinan, mulai dari izin penjualan dan impor, pemilikan dan penggunaan senjata api bela diri sampai pencabutan izinnya dan penyelesaian sengketa seputar izin dan pencabutan izinnya.

Sedangkan aspek hukum pidananya diurai mengenai saat kapankah seseorang dapat membela dirinya dengan menggunakan senjata api, atau kapankah seseorang yang menggunakan senjata api dalam keadaan terpaksa tidak dapat dipidana.

Selain itu, dibahas pula di dalam bukunya mengenai delik-delik apa saja yang terkategori sebagai penyalahgunaan senjata api yang dapat menjadi dasar untuk menjatuhkan sanksi pencabutan izin kepada pemegang izin senjata api bela diri.

"Kepercayaan atau izin yang telah diberikan negara kepada kita untuk memiliki dan menggunakan senjata api bela diri mempunyai konsekuensi, yaitu kita diwajibkan memahami dan mematuhi berbagai ‘aturan main’ yang telah dibuat oleh negara," kata Aldwin.

Buku ini, lanjut dia, belum sepenuhnya sempurna dan sangat terbuka untuk kritik dan masukan. Kendati begitu, ALdwin berharap ikhtiar awalnya dalam membagikan perspektf hukum pemilikan dan penggunaan senjata api untuk bela diri bisa menjadi referensi baru.

"Sebagai orang yang bergelut di bidang hukum, agar berbagai persoalan bangsa ini mulai dibicarakan dalam format dan forum ilmiah sebagai jalan untuk mencari yang terbaik bagi bangsa ini," pungkasnya.

Buku Aspek Hukum Atas Senjata Api Bela Diri ini merupakan buku kedua Aldwin yang sudah bisa didapatkan di toko buku dan berbagai marketplace.

Sebelumnya Aldwin juga sudah menerbitkan buku berjudul "Catatan Kritis Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja dalam Sudut Pandang Hukum Administrasi Pemerintahan".

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya