Berita

Komisioner KPI Nuning Rodiyah/Net

Nusantara

Jika Penganiayaan MS Terbukti, KPI Pusat Janji Pecat Pelaku Pelecehan Seksual

JUMAT, 03 SEPTEMBER 2021 | 10:52 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat berkomitmen untuk mengusut tuntas dugaan kasus pelecehan yang belakangan menerpa pihak mereka. Sanksi tegas bahkan disiapkan untuk para terduga pelaku yang diduga melakukan pelecehan dan penindasan kepada rekan kerja tersebut.

Penegasan ini disampaikan langsung Komisioner KPI Nuning Rodiyah menanggapi kisah viral yang dibuat akun @mediteraniaq di media sosial.

Sosok berinisial MS menceritakan kisahnya dalam sebuah surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo berjudul "Tolong Pak Jokowi Saya Tak Kuat Dirundung dan Dilecehkan di KPI, Saya Trauma Buah Zakar Saya Dicoret Spidol Oleh Mereka".


Menurut Nuning, bila nantinya para pelaku pelecehan seksual terbukti bersalah, maka pihaknya akan tegas memberi sanksi pemecatan.

"Ketika terbukti kami dengan tegas akan memberikan sanksi kepada para pelaku di antaranya juga berhenti dari KPI," kata Nuning di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Kamis (2/9).

Dalam surat yang sama, MS mengaku menjadi korban perundungan sejak 2012 sampai 2014.

Adapun tujuh orang terduga pelaku yang disebutkan oleh MS adalah pegawai inti di KPI, yakni RM (Humas Protokol KPI Pusat), SG (Visual Data), RT (Visual Data), FP (Visual Data), EO (Visual Data), CL (Humas), dan TK (Visual Data).

Nuning mengatakan, pihaknya telah memanggil dan memeriksa ketujuh pegawai KIP tersebut.

"Sudah memanggil tujuh dari delapan orang yang terduga sebagai pelaku kekerasan seksual sebagaimana yang dituliskan oleh saudara MSA di surat terbuka yang telah kita terima semuanya," kata Nuning.

Setelah memanggil seluruh terduga pelaku, Nuning berjanji akan menuntaskan persoalan ini.

"Seluruh pimpinan KPI sudah berkomitmen untuk memberikan tindakan tegas kepada pelaku kekerasan seksual dan perundungan," demikian Nuning seperti diberitakan Kantor Berita RMOL Jakarta.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya