Berita

Nattawut Saikuar memimpin aksi protes penggulingan PM Thailand, berbicara kepada pengunjuk rasa di persimpangan Asoke pada Kamis malam 2 September 2021/Net

Dunia

Gelombang Protes Berlanjut, Massa Kembali Tuntut PM Thailand Mundur karena Tak Becus Urus Negara

JUMAT, 03 SEPTEMBER 2021 | 08:49 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Thailand belum juga terlepas dari gelombang protes. Massa anti pemerintah kembali melanjutkan aksi unjuk rasa di Kota Bangkok pada Kamis (2/9) untuk menggulingkan Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha, di tengah sidang mosi tidak percaya yang sedang berlangsung di Parlemen.

Massa yang dipimpin oleh salah satu pemimpin protes jalanan tahun 2010 Nattawut Saikaur dan aktivis kaos merah Sombat Boonngamanong berkumpul di persimpangan Asoke, menuntut Prayut mundur dari kekuasannya lewat aksi bertakuk 'Next Step to Oust Prayut' atau jika diartikan 'Langkah Lanjutan untuk Menggulingkan Prayut'.

Selama beberapa minggu terakhir keduanya begitu vokal memimpin tiga gelombang unjuk rasa menuntut penggulingan Prayut yang dianggap gagal menangani pandemi, sehingga membuat ekonomi Thailand terpuruk.

Dalam orasinya, Nattawut mengatakan aksi itu sengaja dilakukan berbarengan dengan sidang mosi tidak percaya di Parlemen semata untuk menunjukkan bahwa da banyak orang yang tidak percaya pada pemerintah Prayut.

“Anggota parlemen harus memilih antara rakyat dan Prayut, yang gagal total, menyebabkan kerusakan dan lebih dari 10.000 kematian. Mari kita lihat bagaimana anggota parlemen, yang dipilih oleh rakyat, memutuskan," katanya, seperti dikutip dari Bangkok Post, Kamis (2/9).

Nattawut mengatakan meskipun Prayut telah menghadapi tekanan besar dari koalisi, kelompoknya hanya akan menerima perubahan yang sah.

“Kami tidak akan menerima cara apapun di luar konstitusi. Jika Jenderal Prayut selamat dari perdebatan kecaman, kami akan terus berusaha untuk menggulingkannya. Tapi jika takdir mempermainkannya, kami bersikeras kami hanya akan menerima perubahan menurut buku,” katanya.

Para pendemo juga merencanakan unjuk rasa lain pada Jumat (3/9), yang akan diikuti oleh Front Persatuan Thammasat dan Demonstrasi.

Di Din Daeng, Thalu Gas, sekelompok anak muda yang kebanyakan mengendarai sepeda motor berkumpul pada malam hari seperti yang selalu mereka lakukan sejak Agustus lalu menyusul protes dari kelompok lain.

Mereka dilaporkan menyalakan petasan dan membakar beberapa ban, tetapi tidak ada polisi yang muncul di daerah itu pada pukul 7 malam sehingga tidak ada bentrokan yang dilaporkan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya