Berita

Para pengungsi Afghanistan/Net

Dunia

Afrika Selatan Tolak Jadi Tempat Penampungan Pengungsi Afghanistan

JUMAT, 03 SEPTEMBER 2021 | 08:27 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Gelombang penolakan atas kedatangan pengungsi Afghanistan sudah disuarakan sejumlah negara di Eropa, kini penolakan juga datang dari Benua Afrika.

Adalah Arika Selatan yang sudah menyatakan diri menolak untuk menampung para migran Afghanistan yang melarikan diri dari negara itu, setelah Taliban menguasai Kabul pada 15 Agustus lalu.

“Sayangnya pemerintah Afrika Selatan tidak dapat memenuhi permintaan seperti itu,” kata Departemen Luar Negeri Afrika Selatan (DIRCO) dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Africa News, Jumat (3/9).


Kementerian mengatakan bahwa negaranya telah diminta untuk sementara menampung para pengungsi Afghanistan yang saat ini berada di Pakistan sebelum mereka mencapai negara tujuan.

“Afrika Selatan sudah menampung sejumlah besar pengungsi dan bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kebanyakan dari mereka sudah menerima bantuan sosial dan perawatan medis gratis,” katanya.

“Dalam hal hukum internasional, kesejahteraan pengungsi paling baik dipastikan dengan tinggal di negara pertama kedatangan - Pakistan - sebelum mencapai tujuan akhir,” kata kementerian itu.

Taliban merayakan kemenangan mereka di Afghanistan pada hari Selasa setelah kepergian tentara Amerika terakhir, yang mengakhiri perang 20 tahun yang menghancurkan yang dipicu oleh intervensi koalisi internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat untuk menggulingkan Taliban dari kekuasaan setelah peristiwa serangan 11 September 2001 di tanah Amerika.

Kembalinya kelompok Islamis ke tampuk kekuasaan memaksa orang-orang Barat untuk mengevakuasi warga negara mereka dan warga Afghanistan yang kemungkinan akan mendapat pembalasan dari Taliban, terutama karena telah bekerja untuk pasukan asing.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya