Berita

Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Peterongan, KH Zaimuddin Wiyaja As'ad/Ist

Politik

Agar Ciptakan Efek Jera, Kiai di Jombang Setuju Koruptor Dihukum Mati atau Dimiskinkan

KAMIS, 02 SEPTEMBER 2021 | 16:46 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Penangkapan Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya Hasan Aminuddin yang merupakan Wakil Ketua Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Nasdem dalam kasus suap terkait jual beli jabatan, mengejutkan banyak pihak.

Atas penangkapan itu, masyarakat pun memberikan beragam tanggapan. Bahkan ada yang menyebut pelaku sebagai garong, maling, hingga perampok uang rakyat.

Menurut pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Peterongan, Jawa Timur, KH Zaimuddin Wiyaja As'ad, hal itu wajar terjadi, karena masyarakat sangat dirugikan dengan tingkah laku koruptor.


"Penyebutan itu sangat pantas untuk orang yang merugikan negara dan masyarakat sebagai sanksi sosial untuk pelaku korupsi di negeri ini," terang Gus Zuem panggilan akrabnya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (2/9).

Tidak hanya itu, lanjutnya, para pelaku korupsi juga perlu diberi hukuman yang sangat berat agar tidak kembali mengulangi perbuatan itu dan sebagai hikmah pembelajaran bagi yang hendak melakukan hal yang sama (korupsi) agar tidak mencari jalan tindakan yang dilarang agama tersebut.

"Pelaku korupsi yang merugikan negara di atas Rp 50 miliar, harus dihukum seumur hidup," tegasnya.

Senda dengan Gus Zuem, pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif, Denanyar, Jombang, KH Abdussalam Sohib juga menegaskan, korupsi merupakan perbuatan yang sangat merugikan orang banyak dan tidak dibenarkan oleh agama manapun.

"Apapun sebutannya, yang penting perlu kita tekankan bahwa perbutan korupsi sangat merugikan rakyat dan menyengsarakan masyarakat," jelasnya.

Kiai Abdussalam berharap ada efek jera bagi pelaku korupsi untuk tidak melakukan perbuatannya kembali dan setuju jika para pelaku korupsi diberikan hukuman yang setimpal. Bahkan dijatuhi hukuman mati, atau setidaknya dimiskinkan.

"Dimiskinkan dan bisa hukuman mati," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya