Berita

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi/Repro

Politik

PAN: UUD 45 Bukan Kitab Suci, Bisa Diubah, Tapi...

KAMIS, 02 SEPTEMBER 2021 | 15:42 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Partai Amanat Nasional (PAN) menilai wacana mengamandemen UUD 1945 bukanlah sesuatu yang inkonstitusional. Sebab, di dalam Pasal 37 UUD 1945 diatur tata cara melakukan amandemen berikut syarat-syarat yang harus dipenuhinya.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi saat menjadi narasumber dalam diskusi daring Tanya Jawab Cak Ulung bertajuk "Teka-teki Amandemen UUD 45" pada Kamis siang (2/9).

"UUD 45 itu bukan kitab suci, bisa diubah. UUD 45 bukan Al-Quran, Bibel, Injil, sesuai Pasal 37, tetapi tetap harus sesuai kepentingan bangsa dan negara, diatas kepentingan kelompok pribadi dan golongan," ujarnya.  

Selain itu, kata Viva Yoga, dalam Pasal 37 UUD 45 itu disebutkan bahwa mekanisme amandemen UUD 45 memang tidak mudah. Antara lain harus ada public hearing secara terus-menerus dalam menampung apa yang menjadi kemauan masyarakat.

"Mekanismenya tidak perlu tergesa-gesa, harus sesuai dengan aspirasi dan kehendak rakyat," tuturnya.

"Tetapi dengan situasi ekonomi sosial yang normal hidup normal, bekerja normal, dunia normal, jadi itu semua bisa teratasi dengan baik untuk kepentingan bangsa dan negara," imbuhnya menegaskan.

Meskipun di Pasal 37 UUD 45 itu diperbolehkan untuk mengamandemen UUD 45, Viva Yoga menilai, kondisi pandemi virus corona baru (Covid-19) sebaiknya wacana amandemen UUD 45 ditanggalkan terlebih dahulu.

"Mengingat situasi sosial, ekonomi yang sedang susah, masyarakat susah, masih ada Covid-19, masih serius menangani pemulihan ekonomi nasional maka sebaiknya perdebatan wacana amandemen UUD 45 ini sudah diakhiri saja. Karena itu tidak berdampak pada peningkatan produktivitas bangsa," tutupnya.

Hadir narasumber lain dalam diskusi yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL itu anggota Komisi II DPR RI fraksi PKS Mardani Ali Sera dan Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Agustyati.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Paspampres Buka Suara soal Marhan Harahap Meninggal saat akan Salat Jumat

Rabu, 20 Maret 2024 | 10:50

UPDATE

Pasca Penangkapan NW, Polda Sumut Ramai Papan Bunga

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:58

Mahfud Kutip Pernyataan Yusril Soal Mahkamah Kalkulator, Yusril: Tidak Tepat!

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:50

Namanya Diseret di Sidang MK, Jokowi Irit Bicara

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:43

Serukan Penegakan Kedaulatan Rakyat, GPKR Gelar Aksi Damai di Gedung MK

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:39

4 Perusahaan Diduga Kuat Langgar UU dalam Operasional Pelabuhan Panjang

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:29

Rahmat Bagja Bantah Kenaikan Tukin Bawaslu Pengaruhi Netralitas di Pemilu 2024

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:21

Ketum JNK Dukung Gus Barra Maju Pilbup Mojokerto Periode 2024-2029

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:13

Serahkan LKPD 2023 ke BPK, Pemprov Sumut Target Raih WTP ke 10

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:04

Demi Kenyamanan, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:00

Paskah 2024, Polda Sumut Tingkatkan Pengamanan

Kamis, 28 Maret 2024 | 20:53

Selengkapnya