Berita

Mantan Jurubicara Presiden keempat RI Gus Dur, Adhie M. Massardi (kanan) dan wartawan senior Edy Mulyadi/Net

Politik

Adhie Massardi: Puja-puji Ketum Koalisi Bagian dari Upaya "Membunuh" Jokowi

KAMIS, 02 SEPTEMBER 2021 | 08:28 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Puja-puji para ketua umum partai koalisi kepada Presiden Joko Widodo ternyata bukan tanda partai-partai solid. Sebaliknya, itu merupakan bagian dari cara koalisi melakukan perlawanan terhadap sang presiden.

Begitu pandangan yang disampaikan mantan Jurubicara Presiden keempat RI Gus Dur, Adhie M. Massardi dalam sebuah talkshow yang dipandu Edy Mulyadi dan diunggah di akun YouTube Bang Edy Channel, Rabu (1/9).

“Jadi ini perlawanan para ketua umum,” tegas Adhie Massardi.


Menurutnya, partai koalisi paham bahwa makian atau kritik yang mereka sampaikan mengenai kondisi ekonomi dan Covid-19 yang berantakan tidak akan efektif untuk disampaikan sebagai bagian dari pemerintah. Atas alasan itu, mereka melakukan perlawanan dengan cara memberi pujian.

Perlawanan dengan cara memberi pujian ini, kata Adhie, merupakan bagian dari budaya Jawa.

Adhie yang pernah belajar di Yogyakarta lantas mengurai mengenai sandangan pangku yang ada di aksara Jawa. Sandangan pangku berfungsi untuk meluluhkan atau mematikan setiap huruf di akhir kata.

Begitu juga yang sedang dilakukan para ketua umum partai koalisi, sedang menerapkan konsep “dipangku, mati”.

“Jadi kalau orang sudah memuji-muji, padahal tidak layak dipuji, itu membunuh,” tegasnya.

Menurutnya, gaya politik serupa dilakukan Presiden Joko Widodo kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menjadi rival di dua pilpres.

Setelah Jokowi “memangku” Prabowo sebagai Menteri Pertahanan, maka perlawanan terhadapnya seketika itu juga mati.

“Oposisi yang ditarik perlawanannya jadi mati kan?” demikian koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) itu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya