Berita

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah/Net

Dunia

Respon Undangan Taliban, Kemlu: Indonesia Masih Kaji Peran dan Kontribusi untuk Afghanistan ke Depan

KAMIS, 02 SEPTEMBER 2021 | 08:03 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia mempunyai cukup pengalaman untuk berbagi dengan Afghanistan. Namun untuk saat ini, peranan Indonesia ke depan terhadap Afghanistan masih dikaji lebih lanjut.

Begitu yang disampaikan oleh jurubicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizayah ketika menanggapi pernyataan Taliban yang berharap agar Indonesia mengambil peranan dalam membangun kembali Afghanistan.

"Pada proses perundingan damai terdahulu yang didorong Qatar, Indonesia memang berperan aktif dalam isu-isu pemberdayaan perempuan dan dialog antarpemuka agama Islam," kata Teuku kepada Kantor Berita Politik RMOL pada Rabu malam (1/9).

Namun sejauh ini, ia mengaku tidak memiliki informasi apakah Indonesia telah menawarkan peran kepada Afghanistan, yang telah dikuasai Taliban, lantaran masih dalam proses pengkajian.

"Peran ke depan yang Indonesia bisa kontribusikan untuk membantu perdamaian masih akan dikaji lebih lanjut," tambahnya.

Baru-baru ini, jurubicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan pihaknya membutuhkan dan berharap agar Indonesia memainkan perannya.

"Sekarang pasukan kami ada di Kabul mereka menjaga keamanan perundingan berlanjut dengan para pemimpin dan personel Afghanistan. Jadi mereka akan membutuhkan Indonesia untuk memainkan perannya dalam pembangunan perdamaian negara kami," kata Shaheen, dalam wawancara dengan Narasi Newsroom.

Taliban mengambil alih kekuasaan setelah merebut Kabul pada 15 Agustus, membuat mantan Presiden Ashraf Ghani dan para pejabat Afghanistan melarikan diri.

Hingga saat ini, Taliban dilaporkan masih mematangkan pemerintahan barunya di Afghanistan yang kemungkinan diumumkan pada 3 September. Tetapi Taliban telah berkomitmen untuk menghadirkan wajah baru, dengan membentuk pemerintahan inklusif dan menghormati hak asasi manusia.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya