Berita

Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko/Net

Dunia

Lukashenko: Jangan Menilai Situasi Afghanistan Hanya Berdasar Laporan TV

KAMIS, 02 SEPTEMBER 2021 | 06:54 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Situasi di Afghanistan menjadi santapan banyak pihak untuk menciptakan berita-berita yang tidak bertanggung jawab. Amerika Serikat bahkan ingin menggunakan situasi di negara yang saat ini berada di bawah kendali Taliban untuk memanaskan situasi.  

Klaim itu disampaikan Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko kepada wartawan pada Rabu (1/9).

AS ingin menggunakan situasi di Afghanistan untuk memanaskan situasi di Rusia melalui Asia Tengah dan China, yang Daerah Otonomi Xinjiang-nya berbatasan dengan negara Afghanistan.

"Kita harus menilai situasi di Afghanistan dengan sangat hati-hati, dan kita harus memikirkan apa yang bisa kita lakukan untuk membuat orang Afghanistan merasa baik. Kita tidak akan berperang di sana, baik Rusia maupun republik-republik Asia Tengah," kata Lukashenko seeprti dikutip dari Tass.

Bagi Amerika, China adalah musuh nomor satu. Sehingga tekanan paling tepat harus datang dari Afghanistan yang dianggap paling nyaman, menurut Lukashenko.

Belarusia memilih untuk tidak ikut terlibat lebih jauh untuk urusan Afghanistan, kecuali berupaya menjalin hubungan baik dengan negara itu, siapa pun pemerintahannya.

Sejauh ini, Belarus telah melakukan kebijakan yang seimbang terhadap Afghanistan dan memandang dengan optimis. Orang-orang sebaiknya jangan langsung mengambil kesimpulan tentang situasi di Afghanistan berdasarkan laporan TV.

Situasi di Afghanistan perlahan akan membaik dan tenang. Tidak ada seorang pun yang menginginkan perang.

"Dan kita harus bekerja menuju ketenangan," kata Lukashenko. Hal yang sama yang diinginkan oleh pemerintahan China, tambahnya.

"China berbatasan dengan Afghanistan, dan negara ini memiliki banyak sumber daya alam. Jadi mereka akan menginvestasikan banyak uang untuk menciptakan lapangan kerja di sana dan untuk menjaga keadaan tetap aman dan tenang di sana," tegas Lukashenko.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya