Berita

Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Satryo Soemantri Brodjonegoro/Repro

Politik

Riset dan Iptek Dikhawatirkan akan Berjalan Mundur Usai Dilebur ke BRIN

SELASA, 31 AGUSTUS 2021 | 19:38 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Riset, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di Indonesia diyakini akan mengalami kemunduran karena adanya integrasi lembaga penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap) ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan, pengembangan iptek harusnya berjalan mandiri dan akuntabel sesuai performa dan prestasinya, bukan diintegrasikan ke BRIN.

Namun yang terjadi saat ini, integrasi tersebut akan menjadikan BRIN seakan bisa membuat perencanaan, memberi anggaran, melaksanakan, memantau, hingga mengevaluasi sendiri. Hal itu tentu akan menghilangkan fungsi check and balances.

"Seyogianya (peleburan) ini dihindari. Jangan sampai nanti BRIN jadi superbody. Jadi kalau bisa, jangan sampai terjadilah memundurkan kondisi riset yang kita harapkan (berkembang)," kata Satryo dalam webinar bertema 'Uji Materi Regulasi BRIN', Selasa (31/8).

Istilah "integrasi" lembaga litbangjirap ke dalam BRIN tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) 78/2021.

Belakangan, regulasi tersebut digugat ke Mahkamah Konsitusi (MK) lantaran Pasal 48 UU 11/2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (UU Sisnas Iptek) mengamanatkan BRIN mengarahkan dan menyinergikan perencanaan, program anggaran, dan sumber daya iptek, bukan melebur secara kelembagaan.

Bila menerjemahkan Pasal 48 di UU tersebut, Satryo menyebut, ekosistem iptek dan inovasi akan berjalan baik jika institusi bersifat otonom dan independen. Hal itu akan membuat iptek dan inovasi objektif dan mengedepankan kebenaran ilmiah dan etika.

"Idealnya kalau bisa dia bukan struktural, birokrasi, dan juga kalau benar-benar otonom dan independen, tidak boleh ASN," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya