Berita

Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari dan suaminya Hasan Aminuddin saat tiba di Gedung Merah Putih KPK/RMOL

Hukum

OTT KPK, Momentum Kikis Budaya “Dagang Jabatan”

SELASA, 31 AGUSTUS 2021 | 08:33 WIB | LAPORAN: TUTI NURKHOMARIYAH

Akhir-akhir ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sangat aktif membongkar kasus jual beli jabatan di berbagai kota dan kabupaten.

Setelah menetapkan Walikota nonaktif Tanjungbalai (Kepulauan Riau), Syahrial, sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap lelang jabatan di Pemkot Tanjungbalai, tim KPK (Senin, 30/08) bergerak ke Jawa Timur untuk melakukan OTT (Operasi Tangkap Tangan) di Probolinggo. 

Tak tanggung-tanggung, KPK menggaruk Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya yang juga anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem, Hasan Aminuddin, beserta 8 orang lainnya atas dugaan jual beli jabatan kepala desa di kabupaten tersebut.


Keaktifan KPK dalam membongkar kasus-kasus “dagang jabatan” itu mendapatkan apresiasi positif dari kalangan aktivis 98. Samsul Joyobintoro, mantan pegiat SMID (Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi) Yogyakarta berharap, rangkaian OTT yang dilakukan KPK menjadi momentum untuk mengikis budaya transaksional dalam penentuan jabatan di berbagai organisasi pemerintahan daerah.

“Di samping kemungkinan adanya permintaan uang dari mereka yang memiliki kekuasan mengangkat pejabat, banyak pula yang mengganggap wajar pemberian tanda terima kasih atas pengangkatan seseorang menjadi pejabat. Kebiasaan negatif semacam ini harus disudahi,” ujarnya kepada redaksi, hari ini, Selasa (31/08).

Menurut Samsul, birokrasi pemerintah harus memiliki komitmen nyata dalam memberantas budaya “dagang jabatan”, antara lain dengan menerapkan sistem meritokrasi yang berbasis pada hasil kinerja. Promosi pada jabatan-jabatan pemerintahan, kata Samsul, haruslah dilandaskan pada penilaian kinerja yang obyektif dan transparan.

“Selain dengan penindakan hukum yang keras, transaksi jabatan itu paling mungkin diatasi dengan penerapan sistem baru yang menutup rapat celah korupsi,” pungkas alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya