Berita

RMOL. Kapasitas sesungguhnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) semakin terlihat, yaitu hanya sekelas anak sekolahan. Ini lantaran Sri Mulyani sebatas mengandalkan rakyat membayar pajak untuk menutupi utang besar yang dia gali. Begitu kata Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto menanggapi pernyataan Sri Mulyani yang yakin bisa bayar utang jika rakyat membayar pajak. “Terbukti Menteri Keuangan dengan banyak gelar penghargaan itu hanya kelas anak sekolahan, text book dan konservatif, pantas APBN selalu ‘bleeding’, dan selalu hanya mengandalkan utang dan narik pajak sebagai andalan bisa mendapatkan pendapatan," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu pagi (29/8). Menurut Satyo, dalam kondisi perekonomian sedang down, diperlukan orang yang jago mencari uang dan out of the box dalam menyiasati kebutuhan negara dan menggerakkan perekonomian rakyat. Hambatan perekonomian Indonesia itu adalah bagaimana memperlakukan modal dan aset negara dan mampu menjadi trigger dalam mengerek kapitalisasi perekonomian di tingkat terbawah. “Namun kebijakan model begitu akan sulit dilakukan oleh Menteri Keuangan yang berideologi neoliberal seperti Jeng Sri," pungkas Satyo.

Politik

Satyo Purwanto: Terbukti, Sri Mulyani Hanya Anak Sekolahan yang Text Book

MINGGU, 29 AGUSTUS 2021 | 10:27 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kapasitas sesungguhnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) semakin terlihat, yaitu hanya sekelas anak sekolahan. Ini lantaran Sri Mulyani sebatas mengandalkan rakyat membayar pajak untuk menutupi utang besar yang dia gali.

Begitu kata Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto menanggapi pernyataan Sri Mulyani yang yakin bisa bayar utang jika rakyat membayar pajak.

“Terbukti Menteri Keuangan dengan banyak gelar penghargaan itu hanya kelas anak sekolahan, text book dan konservatif, pantas APBN selalu ‘bleeding’, dan selalu hanya mengandalkan utang dan narik pajak sebagai andalan bisa mendapatkan pendapatan," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu pagi (29/8).


Menurut Satyo, dalam kondisi perekonomian sedang down, diperlukan orang yang jago mencari uang dan out of the box dalam menyiasati kebutuhan negara dan menggerakkan perekonomian rakyat.

Hambatan perekonomian Indonesia itu adalah bagaimana memperlakukan modal dan aset negara dan mampu menjadi trigger dalam mengerek kapitalisasi perekonomian di tingkat terbawah.

“Namun kebijakan model begitu akan sulit dilakukan oleh Menteri Keuangan yang berideologi neoliberal seperti Jeng Sri," pungkas Satyo.

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya