Berita

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Presiden Joko Widodo/Net

Suluh

Dua Kursi yang Bisa Jadi Hadiah Jokowi untuk PAN

KAMIS, 26 AGUSTUS 2021 | 09:57 WIB | OLEH: AHMAD KIFLAN WAKIK

RESHUFFLE, menjadi kata paling diperbincangkan sejak Partai Amanat Nasional (PAN) diumumkan sebagai anggota baru koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Pengumuman itu disampaikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu sore (25/6). Jokowi mengumumkan langsung di hadapan para petinggi partai koalisi. Megawati, Prabowo, Airlangga, dan Surya Paloh duduk sebagai peserta yang diberi pengumuman oleh Jokowi.

Usai menjadi bagian koalisi, lantas apa yang didapatkan PAN?

Lumrahnya, PAN mendapat setidaknya satu kursi menteri seperti halnya partai koalisi lainnya.

Tapi sejauh ini tidak ada anggota koalisi yang bisa memastikan PAN mendapat apa. Termasuk politisi utama PAN sendiri. Jawabannya seragam, reshuffle ada hak prerogatif kepala negara.

Jika dibedah, PAN memiliki peluang mengisi kursi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menteri Keuangan. Atau jika beruntung, PAN isi keduanya.

Peluang besar terbuka untuk kursi Menteri PMK yang kini dijabat Muhadjir Effendi yang menjadi representatif Muhammadiyah di kabinet.

Sebagai partai yang kental nuansa Muhammadiyah, tentu tidak akan menjadi persoalan jika Jokowi memilih kader terbaik PAN untuk menggantikan Muhadjir.

Sasaran kedua, kursi Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan juga bisa diakuisisi PAN.

Persoalan utang yang meroket, bisa menjadi alasan bagi Jokowi mencopot Sri Mulyani. Belum lagi, Sri Mulyani mengumumkan masih mencari utang sebesar Rp 515,1 triliun di semester II 2021 saat laju ekonomi meroket hingga 7,07 persen (yoy) di kuartal II 2021.

Setidaknya ada dua nama besar di PAN dengan latar pengetahuan  ekonomi yang tidak kaleng-kaleng. Begawan ekonomi yang juga Ketua Dewan Pakar PAN, Dradjad Wibowo dan mantan bankir profesional yang terjun politik Eddy Soeparno yang kini Sekjen PAN.

Terlepas dari spekulasi yang ada, semua juga paham semua keputusan ada di tangan Jokowi. Jokowi pilih ganti siapa, itu terserah dia.

Asasnya adalah Jokowi give somethings to get somethings. Atau sederhananya tidak ada makan siang gratis dari ketersedian PAN mau bergabung dalam koalisi.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

UPDATE

Respons Dedi Mulyadi soal Penggeledahan di Rumah Ridwan Kamil

Rabu, 12 Maret 2025 | 03:30

Bakamla Gagalkan Penyelundupan 60 Ribu Ekor Baby Lobster Senilai Rp1 Miliar

Rabu, 12 Maret 2025 | 03:12

Lonjakan Arus Mudik Diperkirakan Terjadi pada 28 Maret 2025

Rabu, 12 Maret 2025 | 02:50

Trump Akan Kembali Batasi Warga dari Negara Muslim Masuk AS

Rabu, 12 Maret 2025 | 02:30

Jojo dan Putri KW Melaju ke 16 Besar All England 2025

Rabu, 12 Maret 2025 | 02:10

NTP Menurun, Komisi IV DPR Minta Kementan Perhatikan Kesejahteraan Petani

Rabu, 12 Maret 2025 | 01:53

Stabilkan Harga Bapok, Operasi Pasar Diminta Digelar Lebih Masif

Rabu, 12 Maret 2025 | 01:35

Undang Menko Airlangga, DPP Bapera Bakal Santuni 20 Ribu Anak Yatim di Jakarta

Rabu, 12 Maret 2025 | 01:17

Elemen Masyarakat Sumsel Apresiasi Kejari Muba Tahan Pengusaha Haji Halim Ali

Rabu, 12 Maret 2025 | 00:59

Legislator PDIP Soroti Kasus Proyek Digitalisasi Pertamina-Telkom

Rabu, 12 Maret 2025 | 00:34

Selengkapnya