Berita

Politis senior Partai Golkar, Akbar Tandjung dalam kuliah umum peserta Sekolah Kepemimpinan Politik Bangsa (SKPB) Angkatan X yang digelar virtual, Rabu, 25 Agustus/Repro

Politik

Akbar Tandjung Gelisah, Pemilihan DPR Masih Dipenuhi Politik Transaksional

RABU, 25 AGUSTUS 2021 | 22:40 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia sejauh ini masih dipenuhi dengan praktik transaksional. Perihal ini membuat khawatir Politis senior Partai Golkar, Akbar Tandjung.

Mantan Ketua DPR RI ini mencontohkan politik transaksional yang terlihat nyata terjadi pada saat pemilihan anggota parlemen di dalam perhelatan Pemilu.

"Karena berkepentingan mendapatkan suara terbanyak, maka calon yang mungkin mempunyai segi finansial cukup, dia gunakanlah kemampuan itu agar terpilih sebagai anggota DPR. Ini kan praktik transaksional yang harus kita cegah," kata Akbar Tandjung dalam kuliah umum peserta Sekolah Kepemimpinan Politik Bangsa (SKPB) Angkatan X dikutip dari akun YouTube SKPB AT Institute, Rabu (25/8).


Padahal dalam kehidupan berdemokrasi, kata dia, rakyat merupakan pihak yang paling berdaulat.

"Dalam berdemokrasi, yang berdaulat adalah rakyat. Yang perlu kita cegah yakni praktik-praktik transaksional karena ini yang merusak sistem demokrasi," lanjut pendiri Akbar Tandjung Institute ini.

Berangkat dari kegelisahan itu, mantan Ketua DPR RI ini menilai perlu ada pembenahan serius dalam tatanan demokrasi Indonesia melalui aturan-aturan yang meminimalisir politik transaksional.

Selain dari sisi aturan, hal lain yang tak kalah penting adalah peningkatan kualitas demokrasi dari rakyat itu sendiri.

"Rakyat pun harus ditingkatkan kualitas kesadaran politiknya supaya jangan gampang terpengaruh dan diiming-imingi langkah-langkah transaksional. Ini yang harus menjadi tugas kita ke depan," tutupnya.

Selain Akbar Tandjung, hadir pula beberapa narasumber dalam kuliah umum tersebut, di antaranya Direktur Program AT Institute, Dr. Agustian Prasetya; Direktur Eksekutif AT Institute, Dr Puji Wahono; dan Kepala SKPB Dr Alfan Alfian.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya