Berita

M. Kece ditangkap Bareskrim Polri di Pulau Dewata, Bali, Rabu siang, 25 Agustus/Repro

Politik

Bareskrim Berhasil Tangkap M. Kece, Penggerak Milenial Indonesia: Polri Hari Ini Sahabat Rakyat

RABU, 25 AGUSTUS 2021 | 20:44 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Keberhasilan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri menangkap YouTuber M. Kece di Pulau Dewata, Bali pada Rabu siang (25/8), atas dugaan penistaan agama, diapresiasi Penggerak Milenial Indonesia (PMI).

Koordinator Penggerak Milenial Indonesia (PMI), M. Adhiya Muzakki, menyatakan bahwa pihaknya melihat Polri telah melakukan langkah cepat dalam menindak pelaku yang sudah mengundang banyak reaksi keras dari masyarakat.

"Kami kelompok Milenial menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tulus atas atensi dan kerja keras, cepat, dan tepat Polri yang telah berhasil menangkap M. Kece pada hari ini," ujar Adhiya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu malam (25/8).

Adhiya memandang apa yang telah dilakukan Polri patut diapresiasi. Sebab, kecepatan Polri dalam merespon aduan masyarakat yang resah dan menilai perbuatan M. Kece membuat gaduh, bisa segera ditangani dengan baik.

"Respon cepat Polri telah meminimalisir kegaduhan yang terjadi di masyarakat. Kita harus bangga, Polri hari ini seperti sahabat rakyat," imbuhnya.

Dari kejadian ini, Adhiya mengajak masyarakat untuk bangga memiliki Polri yang hari ini mampu menjawab keresahan publik.

Di samping itu, Adhiya menganggap perbuatan M. Kece telah membuat gaduh di saat pandemi Covid-19 masih mewabah di tanah air. Selain membuat gaduh, menurutnya sikap M. Kece tidak dibenarkan dan tidak pantas menjadi bagian Indonesia yang berasaskan Pancasila.

"Saat semuanya berperang melawan pandemi, M. Kece malah membuat gaduh seantero negeri dengan menghina junjungan seorang Muslim," katanya.

Apa yang dilakukan M, Kece, lanjut Adhiya, sangat berbahaya dan berpotensi memecah belah bangsa Indonesia. Karenanya dia berpesan agar gerak cepat penangkapan Youtuber ini bisa menjadi efek jera, dan tidak ada lagi kasus-kasus penghinaan di kemudian hari.

"Semoga ada efek jerah dan tidak ada lagi kasus-kasus penghinaan agama di kemudian hari," tutupnya.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya