Presiden Jokowi saat undang Ketum Parpol koalisi dan PAN/Ist
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sore tadi, Rabu (25/8) mengumpulkan para petinggi partai politik koalisi pemerintah di Istana Negara. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa pertemuan para Ketum Parpol koalisi untuk membicarakan penanganan pandemi Covid-19.
Yang menarik perhatian adalah turut bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dalam pertemuan itu. Mengingat saat Pilpres 2019 lalu PAN bukan bagian dari koalisi pendukung Jokowi.
Jelang penyusunan formasi kabinet, PAN selalu digadang-gadang turut menjadi partai koalisi di Kabinet Indonesia Maju. Meski demikian, sampai sekarang belum ada tanda PAN akan membantu Jokowi di pemerintahan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno membenarkan bahwa ia bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan turut menghadiri undangan dari Presiden Jokowi.
"Pak Zul (Zulkifli Hasan) dan saya turut diundang dalam pertemuan sore tadi di Istana," kata Eddy Soeparno kepada
Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu, Rabu (25/8).
Saat ditanya lebih jauh mengenai pembahasan dalam agenda di Istana Negara bersama Presiden Jokowi, Eddy belum memberikan keterangan terkait hal tersebut.
Termasuk mengenai kabar yang beredar bahwa bakal ada wacana reshuffle Kabinet Indonesia Maju dan PAN bakal diajak gabung kabinet, Eddy belum menjawab pertanyaan yang dilayangkan redaksi melalui pesan singkat.
Demikian juga terkait sikap PAN bakal menerima jika ditawari masuk kabinet dan siapa yang akan didelegasikan, Eddy Soeparno belum memberikan jawaban.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang turut hadir dalam pertemuan di Istana Negara bersama petinggi parpol koalisi Gerindra, Golkar, PKB, Nasdem, PPP, menyambut baik petinggi PAN yang juga diundang Jokowi.
"Kehadiran Pak Zulkifli Hasan dan Bung Eddy Soeparno selaku Ketua Umum dan Sekjen PAN semakin membuktikan bagaimana gotong royong dikedepankan dan kehadiran. Beliau memberikan energi positif bagi konsolidasi pemerintahan Presiden Jokowi dan KH Ma’ruf Amin yang sangat penting di tengah Pandemi," kata Hasto dalam keterangannya.
"Dari dialog antar ketum Parpol dengan Presiden Jokowi selain memperkuat optimisme juga merupakan tradisi baik dalam demokrasi Pancasila," imbuhnya.