Berita

Sekretaris Jendral Partai Gerindra, Ahmad Muzani (kanan) dalam jumpa pers bersama Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (kiri), usai melakukan pertemuan di Kantor DPP PDIP, Jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Agustus/Repro

Politik

Soal Amandemen Terbatas UUD 1945, Sekjen Gerindra: Sampai Sekarang Belum Ada Desain Satu Abad Republik Indonesia

SELASA, 24 AGUSTUS 2021 | 19:42 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Rencana amandemen Undang Undang Dasar (UUD) 1945 yang bertujuan membahas Pokok Pokok Haluan Negara (PPHN) ikut dipikirakan Partai Gerindra, khususnya yang terkait arah dan masa depan Indonesia.

Sekretaris Jendral Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan, partai yang dipimpin Prabowo Subianto ini menilai amandemen terbatas UUD 1945 terkait PPHN perlu dipikirkan untuk masa depan Indonesia ratusan tahun ke depan.

Terlebih, menurut Muzani, pada tahun 2045 nanti Indonesia berusia 100 tahun atau satu abad.

"Tahun 2045 nanti Republik Indonesia akan berumur 1 Abad. Sampai sekarang kita belum punya desain satu abad Republik Indonesia," ujar Muzani dalam jumpa pers bersama Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (kiri), usai melakukan pertemuan di Kantor DPP PDIP, Jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/8).

Desain satu abad yang belum dimiliki Indonesia, lanjut Muzani, baik yang terkait bidang kesehatan, pendidikan dan hingga ekonomi. Termasuk soal strategi untuk mencapai tujuan-tujuan yang dirumuskan di dalam PPHN nanti.

"Harus dengan apa saja alat-alat pendukung yang diperlukan," imbuh Muzani.

Menurut Wakil Ketua MPR RI fraksi Partai Gerindra ini, Republik Indonesia dimerdekakan bukan hanya untuk 100, 200 atau 300 tahun yang akan datang.

"Itu sebabnya kemudian haluan negara yang dipikirkan itu menjadi pemikiran para pemimpin kita supaya desain negara yang panjang Republik Indonesia itu supaya menjadi berkesinambungan," katanya.

Atas dasar itu, Muzani mengatakan pihaknya bersama PDIP turut membicarakan hal tersebut dalam pertemuan siang tadi. Hanya saja, tegasnya, tetap menunggu beberapa hal yang sedang dipersiapkan oleh MPR RI.

"Tadi kita bicarakan tetapi sekali lagi akhirnya kita menunggu beberapa hal yang sedang dipersiapkan oleh MPR," demikian Muzani.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya