Berita

Juru bicara Taliban Mohammad Suhail Shaheen/Net

Dunia

Taliban Ingatkan AS Segera Angkat Kaki dari Afghanistan Sesuai Tenggat Waktu

SELASA, 24 AGUSTUS 2021 | 10:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kelompok Taliban kembali mengingatkan pemerintah AS dan seluruh sekutunya untuk segera menunaikan janji mereka menarik diri dari Afghanistan, sesuai tenggat waktu yang sudah ditentukan.

Juru bicara Taliban Mohammad Suhail Shaheen mengingatkan hal itu dalam sebuah wawancara bersama CGTN, Senin (23/8).

"Setiap penundaan penarikan penuh pasukan AS dari Afghanistan akan menjadi pelanggaran yang jelas terhadap perjanjian keberangkatan, dan akan ada konsekuensinya," kata Shaheen.


Pernyataan Shaheen datang menjelang pertemuan virtual G7 untuk mempertimbangkan perpanjangan kesepakatan dan apakah sanksi baru harus dikenakan pada Taliban.

Dalam pernyataannya, Shaheen juga mengatakan bahwa setiap penundaan penarikan pasukan asing hanya akan mengganggu rencana rekonstruksi.

"Taliban sangat ingin mengakhiri pendudukan asing di negara itu," katanya.

Dalam kasus pelanggaran, Shaheen mengatakan akan menyerahkannya kepada kepemimpinan gerakan, untuk memutuskan bagaimana melanjutkan dan apa yang harus dilakukan.

Mengenai kemungkinan sanksi terhadap Taliban, Shaheen menjawab bahwa lebih banyak sanksi akan menjadi keputusan yang bias.

"Ini akan melawan rakyat Afghanistan. Rakyat Afghanistan berjuang selama 20 tahun melawan pendudukan. Itu adalah pemberontakan rakyat," katanya.

Selain itu, Shaheen juga mendesak AS untuk berpartisipasi dalam rekonstruksi Afghanistan karena mereka terlibat dalam penghancuran negara itu.

"Kami memasuki fase baru - fase perdamaian, hidup berdampingan secara damai, persatuan nasional rakyat Afghanistan. Jadi, ada kebutuhan untuk banyak kerja sama, dukungan keuangan di masa kritis ini," ujarnya.

Sebelumnya Presiden AS Joe Biden memperingatkan pada hari Minggu bahwa evakuasi akan menjadi sulit dan menyakitkan.

"Pasukan AS mungkin tinggal di luar batas waktu 31 Agustus untuk mengawasi evakuasi," katanya.

Pada hari Senin, seorang pejabat pemerintah mengatakan kepada Reuters bahwa Biden akan memutuskan dalam waktu 24 jam apakah akan memperpanjang batas waktu untuk memberikan waktu bagi Pentagon untuk bersiap.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya