Berita

Archimedes/Net

Jaya Suprana

Celetukomologi

SENIN, 23 AGUSTUS 2021 | 16:38 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

MESKI kelirumologi sudah masuk Wikipedia dan sudah dibahas di Simposium Internasional Filsafat Indonesia namun mustahil kita berhasil menemukan celetukomologi di kamus dan enskilopedia mana pun.

Wajar sebab terminologi itu baru pertama kali saya resmi gunakan di naskah yang sedang anda baca ini. Meski sudah pernah sekilas saya ungkap di WAG diskusi yang saya lupa yang mana. Saking buanyaknya.

Makna

Karena saya yang bikin maka saya berhak memaknakan celetukomologi bukan sebagai ilmu nyeletuk namun sekadar suatu upaya mempelajari celetuk yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai kata dasar kata kerja “menyeletuk” yang bermakna “berujar secara spontan”.

Terlepas dari apa maknanya dapat diyakini bahwa banyak ilmuwan nyeletuk. Seperti misalnya celetukan paling tersohor adalah “Eureka!” yang konon diceletukan Archimedes ketika sedang berendam di bak mandi kemudian menyadari bahwa permukaan air naik, sehingga menemukan rumusan berat air yang tumpah sama dengan gaya yang diterima tubuhnya yang kemudian melahirkan hukum Archimedes tentang berat jenis.

Konon Archimedes akhirnya dibunuh oleh serdadu Romawi di Syracuse akibat nyeletuk "Noli turbare circulos meos" (Jangan ganggu lingkaranku!)” ketika merasa terganggu oleh serdadu Romawi pada saat Archimedes sedang konsentrasi menggoreskan geometri lingkaran di atas pasir.

Ketika dipaksa mengakui dogma geosentris bahwa yang bergerak adalah matahari mengitari bumi sebagai teori keliru maka setelah diam-diam Galileo Galilei nyeletuk “eppur si muove” alias sebenarnya yang bergerak adalah bumi.

Konon ketika menjelang ajal Voltaire yang atheis dipaksa oleh ulama untuk menghujat iblis maka pemikir nakal Prancis ini nyeletuk “Kini bukan saatnya bikin musuh baru!”.

Gus Dur juga kerap nyeletuk misalnya “Gitu aja kok repot!” . Atau celetukan meme Pak Harto “Ora patheken” yang kemudian ada pula yang kreatif menambahkan celetukan “Enak zamanku to !”.

Presiden Jokowi juga sempat sempat nyelentuk “merokete” ketika memprediksi masa depan ekonomi Indonesia.

Einstein dan Chaplin

Celetukan yang tidak bisa dibuktikan benar-tidaknya diceletukan oleh Albert Einstein antara lain ketika bertemu Charlie Chaplin “Luar biasa semua orang mengerti padahal anda tidak bicara sepatah katapun!”

Dijawab Chaplin nyeletuk “Lebih luar biasa semua orang mengagumi padahal tidak mengerti anda bicara apa !”.

Ketika meteorolog Edward Lorenz nyeletuk bahwa gerak sayap kupu-kupu bisa memicu tornado banyak yang tertawa. Kemudian celetukan Lorenz melahirkan chaos theory sebagai satu di antara teori paling berpengaruh dalam sejarah ilmu fisika.

Setelah babak-belur mencoba menelaah string theory akhirnya Nobel laurate, Richard Feynman nyeletuk “I don’t like that!”.

Mirip-mirip celetukan John Wheeller tentang teori kuantum sebagai “Kemenangan sekaligus Kenaifan” karena tidak ada cabang ilmu fisika yang tidak terpengaruh sekaligus belum ada yang mengerti apa itu teori kuantum.  

Merdeka!

Namun tampaknya tidak semua orang berhak nyeletuk terbukti ketika saya nyeletuk “mosooookkk?” akibat bu guru mengajarkan rumusan minus dikali minus sama dengan plus langsung saya dihukum 100 kali menulis minus 2 X minus 2 = plus 4.

Sama halnya ketika saya nyeletuk “Kenapa mustahil?” tetap saja kalkulator mana pun menjawab pertanyaan saya tentang berapa akar minus satu dengan Error.

Lain halnya ketika pertama kali saya berhasil eksperimen meramu larutan senyawa kimiawi hydrogen sulfrida (H2S) langsung saya menutup hidung sambil nyeletuk “uugghhh!”.

Naskah celetukomologi ini saya akhiri dengan celetuk terdahsyat bangsa Indonesia yang paling ditakuti kaum penjajah yatu “Merdeka!”.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya