Berita

Ilustrasi PDIP/Net

Politik

Bukan Tidak Mungkin, PDIP Dikalahkan oleh Partai Pendukung Pemerintahan Jokowi

SENIN, 23 AGUSTUS 2021 | 13:30 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

PDI Perjuangan diyakini akan melawan partai politik koalisi pemerintahan Joko Widodo saat ini jika Puan Maharani terus melakukan kritik kepada pemerintah.

Pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas), Saiful Anam menilai, Puan akan sulit untuk membawa PDIP memenangkan Pemilu dan Pilpres 2024 mendatang meskipun sosialiasi begitu massif dilakukan, baik melalui baliho maupun berupaya mengkritik pemerintahan Jokowi.

"Karena rakyat menilai itu hanya sandiwara belaka, dan justru rakyat makin antipati dengan gaya-gaya yang ditunjukkan oleh Puan tersebut," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (23/8).

Saiful pun melihat bahwa Jokowi saat ini semakin jauh dari Puan dan PDIP dikarenakan kebijakan Jokowi saat ini selalu mendapatkan kritik dari partai pendukungnya sendiri.

"Maka tentu bukan tidak mungkin Jokowi jadi gerah dengan apa yang dilakukan oleh Puan Maharani. Untuk itu sangat mungkin kenapa kemudian Jokowi lebih dekat dengan Golkar dalam hal ini Luhut dan Airlangga, karena Jokowi paham bahwa sewaktu-waktu dirinya bisa saja didepak dan ditinggal oleh PDIP," kata Saiful.

Selain itu kata Saiful, terlihat pula tokoh-tokoh yang dipercaya oleh Jokowi adalah tokoh-tokoh yang bukan berasal dari PDIP.

Contoh misalnya, empat Menko bukan berasal dari PDIP, dan penanganan hal-hal yang strategis justru diserahkan kepada bukan dari orang-orang yang berasal dari PDIP.

"Untuk itu bukan tidak mungkin 2024 yang akan datang justru dapat dengan mudah PDIP dikalahkan oleh partai pendukung pemerintah saat ini, karena yang mengambil untung dari kebijakan yang diambil oleh Jokowi bukan dari PDIP, akan tetapi justru dari partai pendukung pemerintah lainnya," jelas Saiful.

Untuk itu, Saiful mengaku melihat bahwa pertarungan sesungguhnya bukanlah PDIP dengan Demokrat atau PKS, justru penantang beratnya adalah koalisi partai pendukung pemerintah sendiri yang lebih mengambil manfaat dari kebijakan yang diambil oleh pemerintahan Jokowi.

"Untuk itu makin sangat sulit bagi Puan dan PDIP untuk memenangkan kontestasi pada 2024 mendatang," pungkas Saiful.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya