Berita

Pengunjuk rasa di Australia yang menentang aturan penguncian/Net

Dunia

Dua kota Besar Australia Dikepung Ribuan Massa Anti-Lockdown, Polisi Semprot Pendemo dengan Merica

SABTU, 21 AGUSTUS 2021 | 15:32 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bentrokan tak terhindarkan antara petugas polisi Australia dan para pendemo yang turun ke jalan untuk memprotes tindakan penguncian yang sedang berlangsung di Kota Sydney pada Sabtu sore (21/8) waktu setempat.

Demo berujung ricuh itu dilakukan di dua kota besar  Australia, Sydney dan Melbourne. Polisi merespon para pendemo yang meneriakkan slogan dan mengangkat tanda-tanda menentang rezim dengan menyemprotkan cairan merica, penghalang jalan, dan serangkaian penangkapan.

Rekaman yang beredar secara online menunjukkan ribuan orang berjalan melalui Melbourne, di beberapa titik bentrok dengan kehadiran polisi yang dikerahkan untuk memblokir pawai, seperti dilaporkan NZ Herald.


Menjelang pawai, polisi menyatakan kebijakan tanpa toleransi untuk setiap protes di Sydney, dengan wakil komisaris polisi New South Wales Mal Lanyon mengatakan sekitar 1.400 petugas akan dikerahkan untuk tujuan itu.

“Ini bukan tentang menghentikan kebebasan berbicara, ini tentang menghentikan penyebaran virus,” katanya.

Sementara menteri kepolisian negara bagian David Elliott memperingatkan pengunjuk rasa akan menghadapi kekuatan penuh polisi NSW.

Demo datang segera setelah pejabat di New South Wales mengumumkan perpanjangan penguncian hingga pertengahan September pada Jumat (20/8). Perintah serupa sudah berlaku di Melbourne, yang berarti lebih dari seperempat populasi Australia akan tetap berada di bawah pembatasan penguncian, yang mengharuskan penduduk untuk tinggal di rumah dengan beberapa pengecualian.

Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian berpendapat langkah itu diperlukan untuk memperlambat penyebaran varian Delta yang lebih menular, yang telah mendorong lonjakan kasus di seluruh negara bagian.

NSW melaporkan 825 infeksi yang didapat secara lokal pada hari Sabtu, peningkatan yang signifikan dari 644 yang dihitung sehari sebelumnya.

Negara bagian Victoria, tempat Melbourne berada, punya nasib yag jauh lebih baik dalam beberapa minggu terakhir, meskipun mulai melihat peningkatan dalam kasus, melaporkan 61 kasus selama 24 jam terakhir, naik dari 57 kasus dalam dua hari terakhir.

 Victoria mencapai puncaknya Agustus lalu, ketika melihat rekor tertinggi sepanjang masa dengan 687 infeksi dalam satu hari.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya