Berita

Presiden Kassym-Jomart Tokayev/Net

Dunia

Musim Kering Melanda Eurasia, Kazakhstan Terancam Kehilangan Seperempat Panen Biji-bijian

JUMAT, 20 AGUSTUS 2021 | 12:39 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kekeringan yang melanda Eurasia akan berdampak besar pada hasil panen Kazakhstan tahun ini. Negara itu akan kehilangan 24 persen dari panen biji-bijian, salah satu penghasil utama negaara itu  

Cuaca kering dan panas selama berbulan-bulan menjadi bencana terburuk bagi pertanian Kazakhstan, produsen biji-bijian utama di Asia Tengah.

Awal bulan ini, The Washington Post dan surat kabar internasional lainnya memuat foto-foto beberapa dari ribuan yang kuda mati, yang berserakan di padang rumput yang gersang. Kuda-kuda itu mati kelaparan dan kurang air.


Namun begitu, ada sedikit kelegaan karena Rusia akan mengimpor biji-bijian dan menjaga stok persedian untuk Kazakhstan selama musim 2021-2022. Selama ini Kazakhstan adalah prodisen biji-bijian dan mengirimkannya ke negara-negara tetangga di Asia Tengah.

Kazakhstan sejauh ini telah memanen 1,5 juta ton biji-bijian dari 9,9 persen area produksinya.

Pada mjusim 2020-2021 laly, negara ini telah mengekspor sekitar 8 juta ton biji-bijian termasuk gandum.

Pejabat Menteri Pertanian Yerbol Karashokeyev mengumumkan bahwa stok biji-bijian Kazakh saat ini mencapai 3,5 juta ton, termasuk 2,8 juta ton gandum.

"Karena tanah yang tidak normal dan kekeringan atmosfer, kondisi penaburan biji-bijian telah memburuk secara signifikan tahun ini," kata Karashokeyev yang melakukan tugasnya setelah pendahulunya dipecat pada Juli oleh Presiden Kassym-Jomart Tokayev karena di anggap gagal mengatasi dampak kekeringan.

Kazakhstan tidak sendirian. Pertanian di Eurasia mengalami saat-saat yang buruk akibat cuaca akibat gelombang panas.

Iran, yang akhir-akhir ini menghadapi kerusuhan sosial setelah penduduk di barat dayanya berjuang untuk mengakses air, pekan lalu mengakui bahwa panen gandumnya tahun ini akan sangat tidak memadai sehingga untuk pertama kalinya dalam lima tahun negara itu harus mengimpor gandum.

Begitu juga dengan Armenia yang sedang berjuang dengan harga pangan karena dampak kekeringan.

Sementara Turki yang dilanda kekeringan telah membuka tender impor jelai baru setelah tender sebelumnya dibatalkan karena harga tinggi.

Eurasia adalah sebuah superbenua gabungan yang terdiri dari dua benua, yaitu Eropa dan Asia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya