Berita

Foto pertemuan Hamid Karzai dengan Dubes Pakistan di kediaman Dr. Abdullah Abdullah, Kamis (19/8)./@KarzaiH

Dunia

Mantan Presiden Hamid Karzai Bertemu Dubes Pakistan Bahas Pemerintahan Inklusif Versi Taliban

KAMIS, 19 AGUSTUS 2021 | 19:43 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Selain dengan pimpinan Taliban yang telah secara de facto menguasai Afghanistan, mantan Presiden Hamid Karzai juga berdialog dengan pihak Pakistan yang kerap dianggap sebagai induk semang Taliban.

Hamid Karzai yang memimpin Afghanistan dari tahun 2002 sampai 2014 bertemu dengan Duta Besar Republik Islam Pakistan, Mansour Ahmad Khan, Kamis pagi waktu Kabul (19/8).

Dalam pertemuan itu, turut hadir Ketua Dewan Rekonsiliasi Tertinggi Afghanistan Dr. Abdullah Abdullah yang menjadi tuan rumah dari pertemuan.


Hamid Karzai membentuk satu lembaga yang disebutkan sebagai Dewan Kordinasi sehari setelah Kabul jatuh ke tangan Taliban. Dewan Kordinasi itu terdiri dari dirinya, Dr. Abdullah Abdullah dan pemimpin Hezb-e-Islam Gulbuddin Hekmatyar.

Mereka melakukan pembicaraan dengan pihak Taliban sejak hari Senin (16/8). Dari pertemuan dengan Taliban itulah terdengar janji Taliban akan membentuk pemerintahan inklusif yang melibatkan berbagai kelompok politik.

Informasi mengenai pertemuan dengan Dubes Pakistan tersebut diunggah Hamid Karzai di akun Twitternya beberapa saat lalu.

“Situasi terakhir negeri dan proses politik inklusif serta legitimasi internasional didiskusikan dalam pertemuan itu,” tulis akun Twitter @KarzaiH.

Tidak sedikit netizen yang mengomentari pertemuan itu dengan nada sinis. Mereka mengecam Hamid Karzai dan Abdullah Abdullah yang menurut mereka telah menjual Afghanistan kepada pihak Pakistan yang dikenal sebagai induk semang Taliban.

Hamid Karzai adalah pemimpin politik tertinggi Afghanistan setelah kekalahan Taliban pada tahun 2001. Ia diangkat dalam Loya Jirga yang digelar tahun 2002. Ini adalah mekanisme tradisional di kalangan masyarakat Afghanistan dalam menentukan pemimpin. Dukungan untuk Hamid Karzai dari kalangan pemimpin-pemimpin suku ketika itu sangat kuat.

Ashraf Ghani, mantan Presiden Republik Islam Afghanistan yang telah melarikan diri adalah mantan Menteri Keuangan dalam pemerintahan Hamid Karzai ketika itu.

Di tahun 2009, Ashraf Ghani menantang Hamid Karzai dalam pemilihan umum. Namun Hamid Karzai masih terlalu kuat untuk dikalahkan. Baru dalam pilpres 2014 Ashraf Ghani dapat merebut kursi presiden Afghanistan setelah mengalahkan lawan terkuatnya Abdullah Abdullah.

Di tahun 2019 Ashraf Ghani kembali mempertahankan kekuasaan. Namun dengan dukungan dari akar rumput yang sangat minim.


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya