Berita

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani/Net

Dunia

Tuduh Ashraf Ghani Curi Uang Negara 169 Juta Dolar AS, Dubes Afghanistan Minta Interpol Bergerak

KAMIS, 19 AGUSTUS 2021 | 09:28 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Kepergian Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani saat Taliban menguasai Kabul menyisakan kisah yang tidak terduga. Pasalnya, muncul tudingan bahwa Ashraf Gani mencuri uang negara hingga 169 juta dolar AS.

Tudingan ini disampaikan langsung oleh Dutabesar Afghanistan untuk Tajikistan, Zahir Aghbar dalam sebuah jumpa pers yang digelar pada Rabu (18/8) waktu setempat.

Sebagaimana diberitakan The Hill, Zahir Aghbar menuding Ashraf Gani mencuri uang ratusan juta dolar AS dari kas negara saat melarikan diri dari Taliban yang memasuki Kabul pada hari Minggu (15/8).


Zahir Aghbar juga menolak alasan Ghani yang meninggalkan negara tanpa seorang pemimpin di saat yang dibutuhkan. Menurutnya, apa yang dilakukan Ghani di tengah kekacauan yang terjadi adalah “pengkhianatan terhadap negara dan bangsa”.

Lebih lanjut, Zahir Aghbar memastikan bahwa dirinya akan mengajukan permintaan kepada Interpol untuk menangkap Ghani.

Namun demikian, Direktur Biro Pusat Nasional Interpol di Tajikistan, Shahriyor Nazriev memastikan bahwa mereka belum menerima permintaan tersebut.

Di satu sisi, Ghani telah membantah tuduhan terhadapnya dalam sebuah video yang disiarkan di Facebook pada hari Rabu.

Dalam pernyataan pertamanya usai melarikan diri dari Afghanistan, Ghani menekankan bahwa jika dirinya tetap tinggal, maka akan terjadi pertumpahan darah di Kabul. Langkahnya melarikan diri juga dilakukan atas saran dari pejabat pemerintahan.

Ghani bersama keluarga saat ini sedang berada di Uni Emirat Arab.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya