Berita

Mantan Presiden Hamid Karzai (ketiga dari kiri) dan Abdullah Abdullah (kedua dari kanan) dalam pertemuan dengan petinggi Taliban./ToloNews.com

Dunia

Taliban Dikabarkan Berjanji akan Membentuk Pemerintahan Inklusif

KAMIS, 19 AGUSTUS 2021 | 02:46 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Setelah Presiden Ashraf Ghani meninggalkan Kabul, Minggu (15/8), mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengambil inisiatif untuk membentuk Dewan Kordinasi untuk memastikan transfer kekuasaan berlangsung secara damai.

Dewan Kordinasi itu beranggotakan tiga tokoh politik, yakni dirinya, lalu Ketua Dewan Tertinggi Rekonsiliasi Abdullah Abdullah, dan pemimpin Hezb-e-Islami Afghanistan Gulbuddin Hekmatyar. Abdullah Abdullah juga dikenal sebagai salah seorang skondan utama Hamid Karzai. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Presiden.

Rabu sore (18/8), hamid Karzai dilaporkan bertemu dengan sejumlah petinggi Taliban yang kini secara de facto menguasai Afghanistan.


ToloNews.com mendapatkan informasi bahwa pertemuan dilakukan di kediaman Abdullah Abdullah.     

Di antara petinggi Taliban yang hadir adalah Anggota Kantor Politik Taliban, Anas Haqqani.

Dalam jumpa pers sehari sebelumnya, Anggota Kantor Politik Taliban lainnya, Mawlawi Khairullah Khairkhwah, mengatakan Taliban tidak melihat siapapun sebagai musuh.

Khairkhwah dan wakil pemimpin Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar beserta delapan anggota Taliban lainnya tiba di Kandahar hari Selasa (17/8).

ToloNew.com juga melaporkan bahwa seorang petinggi Taliban lainnya, Amir Khan Motaqi, dalam pertemuan dengan hari Senin (16/8) dengan Hamid Karzai dan Abdullah Abdullah berjanji Taliban akan membentuk pemerintahan inklusif yang melibatkan berbagai kelompok politik di Afghanistan.

“Diskusinya adalah bagaimana sebuah pemerintahan inklusif dapat dibentuk yang dapat diterima oleh semua orang dan yang akan membawa masyarakat menuju kemakmuran,” kata Gul Rahman Qazi, seorang pembantu dekat Hamid Karzai.

“Mereka sibuk berdiskusi tentang pemerintah inklusif, pemerintah yang diterima oleh semua warga Afghanistan dan di mana perbedaan diatasi,” kata Sayed Akbar Agha, kepala Dewan Rah-e-Nejat Afghanistan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya