Berita

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri/Ist

Politik

Megawati: Dulu PDIP Selalu Disebut Partai Sandal Jepit, Sekarang Menang Pemilu

SELASA, 17 AGUSTUS 2021 | 11:34 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

kader-kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diminta tidak berdiam diri dan berada di zona nyaman di momentum peringatan HUT ke-76 RI.

Pesan itu disampaikan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam video yang ditayangkan saat upacara peringatan HUT ke-76 RI secara hybrid oleh PDIP di kompleks Sekolah Partai di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (17/8).

Megawati menjelaskan, kesinambungan selalu ada dalam nadi PDIP. Partai saat ini adalah kesinambungan perjuangan dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di era Orde Baru yang harus merasakan tekanan luar biasa dari rezim.


"Pada waktu itu, saya sebagai pemimpin, sebagai ketua umum, kan harus membangun organisasi di internal. Namun, pada waktu itu pun harus juga menghadapi yang namanya kekuasaan di eksternal," kata Megawati.

Megawati mengingat saat para kader partai kala itu memiliki api semangat yang tak kunjung padam. Hingga akhirnya, kini PDIP sudah memasuki tahapan 'memetik buah' perjuangan keras itu. Namun Mega menyadari, banyak kader yang belum memahami sejarah itu.

Sehingga, Mega merasa penting untuk terus mengingatkan bahwa tanpa semangat perjuangan dan kemandirian yang kuat itu, PDIP takkan bisa mencapai apa yang ada saat ini.

"Kita harus terus berjuang, membangun. Alhamdulillah kita bisa dua kali menang Pemilu. Dari partai yang dulu selalu disebut partai rakyatlah, partai sandal jepitlah, partai gurem, nah coba bayangkan, sekarang bisa seperti begini dan bertahan," tegas Megawati.

Populer

Stop Sensasi Energi: Negara Harus Tegas soal Bahan Bakar “Bobibos”

Selasa, 11 November 2025 | 21:37

Pelajaran dari Taipei-Taichung: Rasionalitas yang Hilang di Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Jumat, 07 November 2025 | 14:51

Dua Wajah Sherly

Senin, 10 November 2025 | 08:15

Analisis Hukum Normatif atas Kasus Delik Ijazah Jokowi

Senin, 10 November 2025 | 01:36

Razia Tambang Pasir Ilegal

Selasa, 04 November 2025 | 05:33

Guru Abdul Muis: Presiden Prabowo Seorang Patriot yang Humanis

Kamis, 13 November 2025 | 16:31

Guru Abdul Muis: Dasco Jembatan Pertemuan Rehabilitasi Hukum dengan Presiden

Kamis, 13 November 2025 | 18:17

UPDATE

DPR akan Atur Penggunaan AI Cegah Manipulasi di UU Pemilu

Sabtu, 15 November 2025 | 06:14

Energi Hijau Jerami

Sabtu, 15 November 2025 | 06:00

Roy Suryo Cs Minta Tambahan Saksi dan Ahli

Sabtu, 15 November 2025 | 05:31

KPU Dorong Penguatan Regulasi Pemilu Hadapi Ancaman Penyalahgunaan AI

Sabtu, 15 November 2025 | 05:14

Kebohongan Konstitusional di Balik Nama Soeharto

Sabtu, 15 November 2025 | 05:07

Dua WNA Uzbekistan Terlibat Prostitusi Online

Sabtu, 15 November 2025 | 04:40

Bripda Torino Dipatsus Gegara Hajar Dua Siswa SPN Polda NTT

Sabtu, 15 November 2025 | 04:07

Regulasi Platform Digital Harus Diperkuat Buntut Ledakan SMAN 72

Sabtu, 15 November 2025 | 04:02

Sekaliber Jusuf Kalla Saja Dikerjain Mafia Tanah

Sabtu, 15 November 2025 | 04:00

AI BigBox Telkom Bantu Fintech Verifikasi Identitas Pelanggan via e-KYC

Sabtu, 15 November 2025 | 03:26

Selengkapnya